Walikota Semarang Hendrar Prihadi dalam pemeriksaan papsmear gratis di RSUD KRMT Wongsonegoro baru-baru ini menyebut kematian akibat kanker serviks sebetulnya bisa dicegah. Kematian akibat penyakit yang disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papilloma Virus) tersebut, menurutnya terjadi karena banyak perempuan lalai melakukan pemeriksaan dini.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati menyebut sebagian besar pasien kanker serviks di Kota Semarang datang dalam kondisi terlambat yakni pada stadium 3 atau 4. Akibatnya, risiko kematiannya menjadi lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ada perawatan dan pengobatan hingga ke luar negeri, tapi alangkah baiknya kalau kita mengantisipasi sejak dini agar tidak berakibat fatal nantinya," sambungnya.
Baca juga: 4 Hal Soal Kanker Serviks Yang Terbukti Cuma Mitos
Papsmear gratis digelar RSUD KRMT Wongsonegoro pada Minggu (7/5/2017). Acara yang dihadiri oleh Walikota Semarang ini diadakan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-470 Kota Semarang, dan diikuti oleh 270 orang warga yang berasal dari 16 kecamatan.
Dalam acara yang sama juga dilakukan bakti sosial berupa operasi tubektomi. Operasi pengikatan saluran telur pada ibu-ibu di usia produktif ini diberikan selain untuk mencegah kehamilan juga untuk menekan risiko kematian ibu dan anak.
Baca juga: Tahukah Anda? HPV Ternyata Mudah Ditemui di Kehidupan Sehari-hari (up/fds)











































