4 Fakta dan Mitos Soal Mag yang Harus Kamu Ketahui

4 Fakta dan Mitos Soal Mag yang Harus Kamu Ketahui

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 12 Mei 2017 15:31 WIB
4 Fakta dan Mitos Soal Mag yang Harus Kamu Ketahui
Foto: Thinkstock/Women's Health Mag
Jakarta - Penyakit mag atau dalam istilah kedokteran disebut sebagai dispepsia merupakan salah satu penyakit saluran cerna yang lazim ditemui. Pakar mengatakan ada dua jenis penyakit mag, yakni mag organik dan mag fungsional.

Maag organik merupakan sakit yang muncul akibat adanya sesuatu yang tidak normal di lambung. Contohnya adalah tukak lambung, GERD, polip atau kanker di usus dua belas jari.

Sementara mag fungsional adalah kasus mag yang lazim ditemui sehari-hari. Misalnya mag yang muncul karena makan tak teratur, makan berlemak, minum kopi, stres dan merokok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jangan sampai penyakit mag mengganggu produktivitas harian Anda. Karena itu, simak fakta dan mitos soal mag di bawah ini ya:

Baca juga: Menyoal Asam Lambung yang Disebut Pemicu Kematian Elsa di Palembang

1. Fakta: Stres picu mag kambuh

Foto: Dok. Thinkstock
Hubungan antara perut dengan otak lebih kuat daripada yang kita pikir. Pakar menyebut stres dapat memicu terjadinya mag hingga masalah saluran cerna lainnya. "Anak yang sekolah yang tegang mau ujian, sakit perut. Mau masuk kerja, pindah kantor baru misalnya, sakit perut. Ini tandanya ada komunikasi dengan perut dan otak," papar Prof Dr dr Murdani Abdullah, SpPD-KGEH, FINASIM.

2. Mitos: Minum air perasan lemon sebabkan mag

Foto: iStock
Kandungan asam pada lemon tidak sekuat keasaman yang dimiliki asam lambung. Pemicu mag setelah makan lemon bukan tingkat keasamannya, namun lebih kepada sugesti pikiran. "Kalau orang sudah sugesti dia akan mag ketika makan lemon, maka mag-lah dia. Padahal ya, asam dari lemon itu masih kalah kuat dibandingkan asam lambung. Jadi seharusnya tidak akan terlalu memengaruhi saluran cerna," tutur Prof Murdani.

3. Mitos: Puasa memperparah kondisi mag

Foto: iStock
Puasa tidak memicu atau memperparah kondisi mag. Justru, pakar menyebut puasa baik bagi pasien mag dan mengurangi angka kekambuhan. "Itu takhayul. Malah puasa lebih baik untuk perut pasien maag karena saat puasa kan perut kosong. Justru keluhan mag malah munculnya sesudah berbuka puasa," tambah Prof Murdani lagi.

4. Fakta: Mi instan setengah matang tidak baik bagi lambung

Foto: Thinkstock
Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB., pakar kesehatan pencernaan dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) juga pernah mengatakan mi instan yang dimasak matang maupun setengah matang dapat memicu masalah di lambung seperti kembung dan begah, terutama pada pengidap mag. "Bumbunya itu juga biasanya bisa merangsang iritasi pada lambung karena ada pedasnya," timpalnya.
Halaman 2 dari 5
Hubungan antara perut dengan otak lebih kuat daripada yang kita pikir. Pakar menyebut stres dapat memicu terjadinya mag hingga masalah saluran cerna lainnya. "Anak yang sekolah yang tegang mau ujian, sakit perut. Mau masuk kerja, pindah kantor baru misalnya, sakit perut. Ini tandanya ada komunikasi dengan perut dan otak," papar Prof Dr dr Murdani Abdullah, SpPD-KGEH, FINASIM.

Kandungan asam pada lemon tidak sekuat keasaman yang dimiliki asam lambung. Pemicu mag setelah makan lemon bukan tingkat keasamannya, namun lebih kepada sugesti pikiran. "Kalau orang sudah sugesti dia akan mag ketika makan lemon, maka mag-lah dia. Padahal ya, asam dari lemon itu masih kalah kuat dibandingkan asam lambung. Jadi seharusnya tidak akan terlalu memengaruhi saluran cerna," tutur Prof Murdani.

Puasa tidak memicu atau memperparah kondisi mag. Justru, pakar menyebut puasa baik bagi pasien mag dan mengurangi angka kekambuhan. "Itu takhayul. Malah puasa lebih baik untuk perut pasien maag karena saat puasa kan perut kosong. Justru keluhan mag malah munculnya sesudah berbuka puasa," tambah Prof Murdani lagi.

Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB., pakar kesehatan pencernaan dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) juga pernah mengatakan mi instan yang dimasak matang maupun setengah matang dapat memicu masalah di lambung seperti kembung dan begah, terutama pada pengidap mag. "Bumbunya itu juga biasanya bisa merangsang iritasi pada lambung karena ada pedasnya," timpalnya.

(mrs/vit)

Berita Terkait