Jakarta -
Menggunakan celana dalam ketat memiliki dampak bagi kesehatan dan tubuh Anda. Bahkan beberapa studi mengungkap dampaknya cukup beragam dan tidak hanya di area sekitar selangkangan.
detikHealth pun merangkum beberapa dampak yang bisa terjadi jika sering menggunakan celana dalam ketat. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 4 di antaranya:
Baca juga: Hati-hati, 8 Tren Fashion Ini Diam-diam Bisa Merusak Kesehatan (2)
1. Picu selulit
Foto: iStock
|
Kebiasaan memakai pakaian dalam dan celana ketat dapat membuat menghambat sirkulasi dan membatasi aliran darah. Oleh sebab itu, pemakaian benda-benda ini dalam jangka panjang turut berkontribusi terhadap munculnya selulit.
Mengapa muncul selulit? Pemakaian celana ketat dan pakaian dalam ketat dapat membuat aliran darah terhambat dan bahkan berhenti. Ketika hal tersebut terjadi, tidak ada aliran oksigen yang dialirkan pada jaringan dan sel, yang kemudian berujung pada munculnya selulit.
2. Infeksi vagina
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Celana dalam yang ketat bisa menempel langsung ke vagina dan anus perempuan. Hal ini memudahkan terjadinya perpindahan kuman dari anus ke vagina, yang bisa memicu infeksi.
Salah satu infeksi yang paling mudah terjadi adalah infeksi bakteri E. Coli. Infeksi E. Coli bisa menyebabkan berbagai masalah seperti infeksi saluran kemih hingga vulvovaginitis.
3. Bau tak sedap
Foto: thinkstock
|
Celana dalam yang ketat, terutama pada pria, dapat membuat kondisi selangkangan menjadi lembap sepanjang hari. Hal ini bisa menimbulkan bau tak sedap karena jamur.
Infeksi jamur di selangkangan juga dapat membuat selangkangan gatal hingga iritasi dan berwarna kemerahan.
4. Merusak sperma
Foto: Thikstock
|
Menggunakan celana dalam terlalu ketat dapat merusak sperma. Hal ini karena celana dalam ketat dapat menimbulkan lingkungan yang kurang ramah bagi produksi sperma.
Kebiasaan memakai pakaian dalam dan celana ketat dapat membuat menghambat sirkulasi dan membatasi aliran darah. Oleh sebab itu, pemakaian benda-benda ini dalam jangka panjang turut berkontribusi terhadap munculnya selulit.
Mengapa muncul selulit? Pemakaian celana ketat dan pakaian dalam ketat dapat membuat aliran darah terhambat dan bahkan berhenti. Ketika hal tersebut terjadi, tidak ada aliran oksigen yang dialirkan pada jaringan dan sel, yang kemudian berujung pada munculnya selulit.
Celana dalam yang ketat bisa menempel langsung ke vagina dan anus perempuan. Hal ini memudahkan terjadinya perpindahan kuman dari anus ke vagina, yang bisa memicu infeksi.
Salah satu infeksi yang paling mudah terjadi adalah infeksi bakteri E. Coli. Infeksi E. Coli bisa menyebabkan berbagai masalah seperti infeksi saluran kemih hingga vulvovaginitis.
Celana dalam yang ketat, terutama pada pria, dapat membuat kondisi selangkangan menjadi lembap sepanjang hari. Hal ini bisa menimbulkan bau tak sedap karena jamur.
Infeksi jamur di selangkangan juga dapat membuat selangkangan gatal hingga iritasi dan berwarna kemerahan.
Menggunakan celana dalam terlalu ketat dapat merusak sperma. Hal ini karena celana dalam ketat dapat menimbulkan lingkungan yang kurang ramah bagi produksi sperma.
(mrs/vit)