Menato Seluruh Tubuh Termasuk Mata, Apa Bahayanya?

Jakarta - Tattboy Holden adalah seorang pria dari Adelaide, Australia, yang terkenal karena menato seluruh tubuhnya termasuk pada bagian mata. Kepada orang lain Holden mengaku ia melakukan ini karena hobi dan bisa merasa puas setiap berhasil menggambar tato di tubuhnya.

Sebagian orang melihat tato di tubuh holden menarik, tapi ada juga yang ketakutan. Terlepas dari hal tersebut kira-kira apa sih risiko kesehatan bila seluruh tubuh kita ditato?

Baca juga: Tattboy Holden, Pria dengan Tato di Sekujur Tubuh, termasuk Matanya

Pertama yang tentu sudah jelas adalah peningkatan risiko infeksi. Tato dibuat dengan menyuntikkan tinta ke bagian bawah lapisan kulit lewat luka dan ini juga yang rentan menjadi pintu masuk bagi kuman. Oleh karena itu proses pembuatan tato yang tidak steril sering dikaitkan dengan risiko penularan infeksi HIV (Human Imunodeficiency Virus) dan hepatitis C.


Setelah itu ada juga risiko untuk terjadinya reaksi alergi. Beberapa bahan tinta tato diketahui bisa mengandung logam berat yang bisa memicu reaksi alergi.

Lalu untuk tato pada bagian mata para spesialis mata mengatakan ada risiko untuk terjadi kerusakan menyebabkan terganggunya fungsi penglihatan hingga kebutaan. Cara kerjanya sama dengan tato di kulit, tinta disuntikkan langsung di beberapa titik ke lapisan mata yang berwarna putih bernama sclera.

"Kami sangat tidak menyarankannya karena sclera bisa menjadi tempat infeksi, terutama dari beberapa suntikkan tato. Infeksi bisa berujung pada kebutaan," kata Professor Donald Tan dari Singapore National Eye Centre seperti dikutip dari Straits Times, Kamis (8/6/2017).

Didalam situs Asosiasi Dokter Mata Australia dan New Zealand (RANZCO) menato mata diketahui bisa menimbulkan komplikasi seperti copotnya retina, perforasi pada mata, sensitivitas terhadap cahaya, hingga reaksi peradangan imunitas tubuh.

Baca juga: 5 Risiko Kesehatan yang Harus Dipikirkan Sebelum Bikin Tato (fds/up)