Disampaikan oleh dr Isman Firdaus, SpJP-FIHA, sleep apnea adalah kondisi ketika terjadi henti napas saat tidur. Pada kondisi tersebut, tidak ada proses napas selama kira-kira 20 detik.
Jika seseorang diketahui memiliki riwayat stroke atau gangguan jantung, maka sleep apnea menjadi salah satu risiko yang harus diwaspadai. Terutama jika orang tersebut sering mendengkur saat tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Polisi Temukan Penyebab Kematian Carrie Fisher
Menurut dr Isman, mereka yang memiliki kolesterol, gula darah serta tekanan darah tinggi lebih berisiko mengalami sleep apnea. Terutama jika sebelumnya sudah diketahui mengidap gangguan jantung.
"Kalau punya kolesterol tinggi, turunkan sampai kurang dari 100. Gula darah juga usahakan di sekitar angka 80-126 gram/dL, tekanan darah di angka 120/80 mm/Hg," imbuh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang praktik di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta, ini.
Namun bukan berarti jika berat badan sudah normal lantas sudah 100 persen aman dari sleep apnea, terlebih jika punya faktor risiko lain seperti diabetes, hipertensi dan gangguan jantung. Seseorang tetap harus menjalani pola makan sehat dan rajin olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh.
Bukan tanpa alasan, salah satu faktor risiko lain dari sleep apnea adalah berat badan yang berlebihan. Selain itu, sleep apnea risikonya juga semakin meningkat jika orang tersebut memiliki beberapa kondisi lain seperti diabetes, stroke, dan hipertensi.
Baca juga: Polisi Sebut Carrie Fisher Meninggal Akibat Sleep Apnea, Apa Itu?
(ajg/up)











































