Salah satu pedoman menyebut, seseorang dikatakan aktif secara fisik jika sanggup berjalan kaki 10 ribu langkah dalam sehari. Perhitungannya bisa dilakukan dengan pedometer, atau lebih mudahnya bisa dengan activity tracker yang kini cukup populer disematkan dalam smartwatch.
Kenyataannya, tidak semua orang sanggup berjalan kaki 10 ribu langkah perhari. Apalagi dengan segudang aktivitas lain yang tidak mengharuskannya untuk bergerak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sandiaga Uno: 10 Ribu Langkah per Hari? Nggak Ngitung, Tapi Pasti Lebih
Walau sulit untuk mencapai target 10 ribu langkah, namun angka itu bisa dijadikan acuan target untuk meningkatkan level berjalan kaki setiap harinya.
"Kalau di Singapura mungkin bisa tercapai, karena semuanya jalan kaki. Kalau di Jakarta paling di jalan protokol doang ada trotoar yang lebar," kata dokter yang praktik di RS Mitra Kemayoran itu.
Trotoar yang tidak nyaman sering jadi kendala Foto: Grandyos Zafna |
dr Michael menyarankan untuk mencapai angka 10 ribu langkah per hari bisa dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan menghitung rata-rata langkah setiap harinya, dan membuat target yang lebih tinggi untuk hari berikutnya.
"Misalnya mulai dari 5 ribu, 7 ribu, terus 10 ribu. Kalau sampai 10 ribu kan kayak dapet reward buat diri sendiri," imbuhnya.
Baca juga: Andalkan Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Sehari, Bobot Wanita Ini Turun 45 Kg
Dengan menerapkan 10 ribu langkah per hari, diharapkan semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya jalan kaki bagi kesehatan. Dengan demikian, tingkat tingginya berbagai penyakit akibat kurang gerak juga dapat menurun.
Nah, bagaimana dengan kamu? Jalan kaki 10 ribu langkah perhari, susah atau gampang? Silakan capture atau foto catatan langkah hari ini dari smartwatch, fitness tracker, atau gadget lainnya, upload di instagram lalu tag akun @detikHealth. Ada 'bingkisan menarik' bagi yang beruntung!
Baca juga: Tak Sanggup 10 Ribu Langkah Per Hari? Tak Masalah, Tapi Wajib Kurangi Duduk
(up/up)












































Trotoar yang tidak nyaman sering jadi kendala Foto: Grandyos Zafna