Pilih Turunkan Bobot 20 Kg karena Lelah Tahan Napas Tiap Foto Bersama

Diet Experience

Pilih Turunkan Bobot 20 Kg karena Lelah Tahan Napas Tiap Foto Bersama

Raymond Maulany - detikHealth
Minggu, 24 Des 2017 13:04 WIB
Pilih Turunkan Bobot 20 Kg karena Lelah Tahan Napas Tiap Foto Bersama
Foto: dok: pribadi
Jakarta - Seorang pengajar di Bandung sepertinya lelah digangguin mahasiswanya. Ia tidak nyaman ketika tiap foto bersama ia diminta tahan napas agar perutnya yang gembul tidak kelihatan.

Raymond Maulany mengaku, berat badannya sempat mencapai angka 94 kg. Sejak itu, ia memutuskan untuk mencoba diet. Sebelumnya ia sering gagal berdiet, namun kali ini ia mengkombinasikannya dengan olahraga.

Usahanya tidak sia-sia. Perlahan, berat badannya turun dan kini berada di angka 75 kg. Raymond membagikan perjalanan dietnya tersebut untuk pembaca detikHealth sebagai berikut. Jangan lupa tinggalkan komentar jika menurutmu cerita ini cukup inspiratif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 2016 berat badan saya selalu berada di area 88-90kg, hingga waktu liburan akhir tahun 2016 di Bali saya merasa dengan berat badan saya yang segitu panas dan mudah berkeringat terus. Akibatnya tidak nyaman.

Karena saya juga pengajar, dalam beberapa acara foto bersama saya suka diganggu mahasiswa supaya tahan perut saat berfoto. Sejak itu saya bertekad pada bulan Juli 2017 saya akan liburan kembali ke Bali dengan kondisi yang lebih fit, dan menurunkan perut. Itulah menjadi resolusi 2017 untuk menurunkan berat badan. Memang sejak tahun 2011 saya sudah jarang berolahraga akibatnya saya secara perlahan berat saya naik dari 75kg ketika itu sampai sempat 94kg.

Awalnya saya bingung mau diet model apa, karena selama 2016 saya sudah diet berbagai macam namun saya rasa kurang berhasil paling turun hanya 2-3kg dan naik lagi. Pada bulan Februari saya memutuskan untuk memulai dengan berolahraga di tempat fitness. Dibantu dengan personal trainer saya memulai program fitnes dan diet. Selain olahraga beban yang diutamakan saat saya latihan adalah cardio, dan juga pola makan saya mulai diatur, karena saya melakukan proses penurunan berat badan dan olahraga beban maka pola makan saya tetap 3x sehari dan ditambah susu tinggi protein.

Seminggu saya melakukan fitnes dengan pola 10 menit cardio sebelum latihan beban dan 10 menit cardio lagi setelah latihan beban. Pola makan pun diubah, saya tidak lagi makan nasi putih diganti nasi merah, saya sudah mengurangi sumber karbo yang berlebih seperti roti putih yang merupakan kesukaan saya dan makan makanan olahan rumah, juga mengurangi makanan kemasan.

Hasil dari program tersebut pada bulan Mei 2017 berat saya sudah mencapai 75kg, bahkan bulan Juni karena saya masih menjalankan latihan di tempat fitnes seperti biasa, berat saya turun sampai menyentuh 72kg, karena beberapa orang sekitar saya melihat sudah terlalu kurus dan kurang baik akhirnya saya memutuskan untuk stop di 75kg saja.

Pada awalnya memang sulit mengikuti perubahan, tapi jika kita mau dan ada niat pasti bisa.

Baca juga: Bagikan Pengalaman Diet Sehat Kamu, Dapatkan Hadiah Voucher Belanja

Foto: detikHealth
(up/up)

Berita Terkait