Studi terbaru yang dipublikasi di jurnal Nature Neuroscience melihat bahwa pada tikus konsumsi garam berlebih dapat memicu gejala demensia. Costantino Iadecola dari Mind Research Institute menyebut hal ini terjadi ketika tikus diberi diet garam 16 kali lipat di atas normal.
Baca juga: Selain Hipertensi, Studi Sebut Asupan Garam Tinggi Picu Risiko Diabetes
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tikus adalah hewan yang mudah penasaran dan akan mencoba mengenali sesuatu yang baru. Nah seiring berjalannya waktu para tikus dalam eksperimen kehilangan kemampuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang normal," lanjutnya.
Saat ditempatkan di kandang tikus-tikus dalam eksperimen kesulitan untuk menemukan sarang mereka yang biasa. Bahkan sang hewan tidak mampu untuk membangun sarang baru yang seharusnya sudah jadi hal biasa sehari-hari.
Apa yang terjadi? Ahli saraf Professor Bryce Vissel dari University of Technology Sydney menyebut kemungkinan karena diet tinggi garam mengubah reaksi sistem imun yang ada di sistem pencernaan dan terus berdampak ke otak.
"Studi menunjukkan bagaimana diet tinggi garam membuat perubahan sistem imun di perut, efeknya hampir langsung pada reaksi autoimun di otak," kata Prof Bryce.
Baca juga: Studi: Konsumsi Makanan Pedas Dapat Kurangi Ketergantungan Garam (fds/up)











































