Ini Alasan Berat Badan Nggak Turun-turun Meski Sudah Diet dan Olahraga

Ini Alasan Berat Badan Nggak Turun-turun Meski Sudah Diet dan Olahraga

Suherni Sulaeman - detikHealth
Selasa, 30 Jan 2018 15:07 WIB
Ini Alasan Berat Badan Nggak Turun-turun Meski Sudah Diet dan Olahraga
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Apakah Anda termasuk salah satu orang yang merasa bahwa sudah mengatur pola makan dengan makan lebih sedikit dan rutin berolahraga tetapi berat badan tak kunjung turun? Hal ini mungkin dianggap lumrah terjadi pada dieter.

Nyatanya ada beberapa kesalahan umum yang tanpa sadar dilakukan sehingga angka timbangan tidak turun-turun walau sudah diet habis-habisan. Apa saja kesalahan tersebut? Yuk cari tahu alasannya, seperti dikutip dari Shape.

Baca juga: 5 Camilan Enak Sekaligus Sehat, Cocok Untuk Diet

1. Kurang air

Foto: Thinkstock
Bila tubuh Anda mengalami dehidrasi, ini akan menyebabkan retensi air dan penambahan berat badan lebih lanjut. Selain itu, dehidrasi juga akan menghambat metabolisme serta pencernaan. Karena itu, minum lebih banyak air untuk membantu membuang kelebihan berat badan dan menjaga fungsi biologis harian tubuh Anda. Minum segelas air sebelum makanan untuk membantu mengendalikan nafsu makan Anda.

2. Harapan yang tidak realistis

Foto: thinkstock
Masalah lainnya adalah memiliki harapan yang tidak realistis tentang apa yang bisa dicapai dengan diet dan olahraga yang sehat. Faktanya, tidak semua orang bisa mencapai target. Itu semua tergantung pada beberapa alasan biologis seperti genetik dan bentuk tubuh Anda. Sebagai gantinya, mulailah memberi reward pada diri sendiri setiap kilogram yang hilang meski sedikit-sedikit.

3. Minum minuman manis

Foto: iStock
Minuman dengan kadar gula tinggi seperti minuman ringan dan alkohol bisa menghambat Anda dalam menurunkan berat badan. Termasuk juga pada minuman 'sehat' seperti jus buah sarat dengan gula. Minuman-minuman ini cenderung mengandung banyak kalori. Jadi, lebih baik tukar minuman tersebut dengan air biasa atau air putih.

4. Stres

Foto: Getty Images
Kortisol adalah hormon yang mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat serta kadar gula darah. Ketika seseorang stres stres, maka hormon tersebut diproduksi secara berlebihan, sehingga memicu reaksi 'fight or flight' yang memberitahu bahwa tubuh menyimpan lebih banyak lemak, terutama di daerah perut.

Ini juga akan meningkatkan nafsu makan dan membuat Anda makan lebih banyak meski perut sedang tidak membutuhkan. Untuk menghindarinya, belajarlah untuk rileks dan kendalikan diri untuk tidak makan berlebihan saat stres.

5. Menyepelekan latihan beban

Foto: thinkstock
Meski terasa berat untuk melakukannya, tetapi latihan beban cukup berpengaruh pada penurunan berat badan Anda. Ini akan membantu mempertahankan massa otot, yang dibakar bersamaan dengan lemak tubuh. Membangun massa otot akan meningkatkan metabolisme dan membantu membakar lemak. Hal simpel yang bisa Anda lakukan adalah latihan dengan berat badan sendiri, seperti push-up dan squat.

Baca juga: 6 Snack Sehat yang Boleh Kamu Makan Saat Diet
Halaman 2 dari 6
Bila tubuh Anda mengalami dehidrasi, ini akan menyebabkan retensi air dan penambahan berat badan lebih lanjut. Selain itu, dehidrasi juga akan menghambat metabolisme serta pencernaan. Karena itu, minum lebih banyak air untuk membantu membuang kelebihan berat badan dan menjaga fungsi biologis harian tubuh Anda. Minum segelas air sebelum makanan untuk membantu mengendalikan nafsu makan Anda.

Masalah lainnya adalah memiliki harapan yang tidak realistis tentang apa yang bisa dicapai dengan diet dan olahraga yang sehat. Faktanya, tidak semua orang bisa mencapai target. Itu semua tergantung pada beberapa alasan biologis seperti genetik dan bentuk tubuh Anda. Sebagai gantinya, mulailah memberi reward pada diri sendiri setiap kilogram yang hilang meski sedikit-sedikit.

Minuman dengan kadar gula tinggi seperti minuman ringan dan alkohol bisa menghambat Anda dalam menurunkan berat badan. Termasuk juga pada minuman 'sehat' seperti jus buah sarat dengan gula. Minuman-minuman ini cenderung mengandung banyak kalori. Jadi, lebih baik tukar minuman tersebut dengan air biasa atau air putih.

Kortisol adalah hormon yang mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat serta kadar gula darah. Ketika seseorang stres stres, maka hormon tersebut diproduksi secara berlebihan, sehingga memicu reaksi 'fight or flight' yang memberitahu bahwa tubuh menyimpan lebih banyak lemak, terutama di daerah perut.

Ini juga akan meningkatkan nafsu makan dan membuat Anda makan lebih banyak meski perut sedang tidak membutuhkan. Untuk menghindarinya, belajarlah untuk rileks dan kendalikan diri untuk tidak makan berlebihan saat stres.

Meski terasa berat untuk melakukannya, tetapi latihan beban cukup berpengaruh pada penurunan berat badan Anda. Ini akan membantu mempertahankan massa otot, yang dibakar bersamaan dengan lemak tubuh. Membangun massa otot akan meningkatkan metabolisme dan membantu membakar lemak. Hal simpel yang bisa Anda lakukan adalah latihan dengan berat badan sendiri, seperti push-up dan squat.

Baca juga: 6 Snack Sehat yang Boleh Kamu Makan Saat Diet

(hrn/up)

Berita Terkait