Interaksi dengan penyakit TB dimulai sejak ia masih menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ketika lulus, ada salah satu kerabat keluarganya yang positif mengidap TB.
"Kenanya pas kuliah, berat badan turun drastis, demam, nggak enak badan dan sering lemas. Ayahku kan dokter, disuruh foto rontgen ternyata kena TBC," tutur dr Sonia, dalam acara Peduli TBC, Indonesia Sehat di Stasiun Jakarta Kota, Rabu (21/3/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TBC nggak pandang bulu, siapa saja bisa kena, terutama yang sedang lemah badannya. Saudara saya dari kalangan menengah, lingkungannya bersih, kami nggak menduga bisa kena TBC," tambahnya lagi.
Baca juga: Begini Ciri-ciri Pasien TB Sembuh Total |
Sebagai duta TB, dr Sonia pun mulai memerhatikan kesehatan para karyawan. Ia bercerita ada calon karyawan yang ingin bekerja di tempatnya harus menjalani pemeriksaan kesehatan.
Jika ditemukan ada penyakit atau masalah kesehatan lainnya, dr Sonia akan memintanya untuk fokus kepada pengobatan terlebih dahulu. Setelah pengobatan selesai dan sembuh, barulah ia bisa bekerja untuk dr Sonia.
Tak sedikit karyawannya yang mantan pengidap TB. Ada yang sedang dalam pengobatan, ada pula yang sudah berobat tapi tidak selesai dan putus pengobatan.
"Yang sakit saya obatin dulu, ketika sudah sembuh baru saya terima kerja. Pengidap TBC bisa sembuh kok, dan setelah sembuh bisa bekerja lagi," tutupnya.











































