Kena Diabetes Seperti Andika Kerispatih, Ini Komplikasi yang Bisa Terjadi

Kena Diabetes Seperti Andika Kerispatih, Ini Komplikasi yang Bisa Terjadi

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Selasa, 10 Apr 2018 18:06 WIB
Kena Diabetes Seperti Andika Kerispatih, Ini Komplikasi yang Bisa Terjadi
Pagi tadi Andika 'Kerispatih' dikabarkan meninggal dunia karena diabetes. Terlihat sepele, namun jika diabaikan diabetes dapat sebabkan banyak komplikasi. Foto: Dok. Instagram/dikabassman
Jakarta - Diabetes sering ditakuti karena terkait dengan kerusakan pada beberapa organ tubuh. Selain menaikkan kadar gula darah, yang menyebabkan kelelahan dan gejala kronis, diabetes juga dapat merusak organ-organ penting.

Dalam kurun waktu empat bulan terakhir, dunia musik harus merelakan kepergian Yon Koeswoyo dari Koes Plus dan Andika bassist Kerispatih. Mereka sama-sama dikabarkan meninggal karena diabetes yang lama diidap.

Penyakit kencing manis ini juga dapat menyebabkan komplikasi pada organ lain jika tidak ditangani secara cepat, seperti penyakit-penyakit berikut ini:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stroke

Foto: ilustrasi/thinkstock
Tingginya gula darah dpat menyebabkan pembuluh darah tersumbat, dan berujung pada serangan stroke. Hal ini terjadi pada kurang lebih 23 persen pasien diabetes.

Gangguan pembuluh darah juga bisa menyebabkan pasien diabetes melitus kehilangan kemampuan ereksi.

Penyakit Jantung

Foto: thinkstock
Penyumbatan yang terjadi di pembuluh darah juga dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Pada jantung, kalau dia berhenti berfungsi maka fatal kan akibatnya, bisa sampai meninggal," ujar Prof Sidartawan Soegondo, MD, PhD, FACE, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia).

Gagal ginjal

Foto: Tim Infografis
Sekitar 15 persen pasien diabetes mengalami komplikasi ginjal. Yang lebih parah, komplikasi ginjal tidak terdeteksi hingga stadiumnya sudah sangat lanjut.

Komplikasi ginjal yang dialami pasien diabetes bisa membuat seseorang mengalami gagal ginjal dan harus cuci darah.

Hipertensi

Foto: thinkstock
Meski awalnya dianggap tidak berhubungan, namun hipertensi rentan ditemukan pada pasien diabetes yang mengalami resistensi insulin. Hal ini terjadi karena resistensi insulin umumnya menyerang orang-orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

"Ketika insulin kurang, sel itu akan terendam gula. Hal ini akan menyebabkan reaktif oksigen, yang membuat produksi nitrit oksida berkurang dan menyebabkan hipertensi," tutur dr Marulam dari RS PGI Cikini.

Kebutaan dan gangguan pendengaran

Foto: thinkstock
Sekitar 30 persen pasien diabetes memiliki komplikasi ke mata dan membuat seseorang mengalami gangguan penglihatan seperti kabur, ada bintik hitam atau sering melihat cahaya putih, yang disebut dengan diabetic retinopathy.

Sama seperti mata, gula darah tinggi juga dapat mengganggu telinga. Gula darah yang terlalu tinggi bisa membuat telinga berdenging karena saraf mengalami gangguan.

Borok di kulit dan amputasi kaki

Foto: ilustrasi kaki
Pengidap diabetes bisa saja mengalami luka kecil namun berkembang menjadi borok yang besar karena tidak ditangani. Selain itu, kadar gula yang tinggi juga menyebabkan infeksi lebih mudah menyerang dan luka luar sulit sembuh.

Belum lagi, hampir 60 persen pasien diabetes juga mengalami amputasi di kaki. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Kadar gula darah yang tinggi karena diabetes berisiko mematikan saraf di kulit, yang mengakibatkan hilangnya indera peraba.
Halaman 2 dari 7
Tingginya gula darah dpat menyebabkan pembuluh darah tersumbat, dan berujung pada serangan stroke. Hal ini terjadi pada kurang lebih 23 persen pasien diabetes.

Gangguan pembuluh darah juga bisa menyebabkan pasien diabetes melitus kehilangan kemampuan ereksi.

Penyumbatan yang terjadi di pembuluh darah juga dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Pada jantung, kalau dia berhenti berfungsi maka fatal kan akibatnya, bisa sampai meninggal," ujar Prof Sidartawan Soegondo, MD, PhD, FACE, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia).

Sekitar 15 persen pasien diabetes mengalami komplikasi ginjal. Yang lebih parah, komplikasi ginjal tidak terdeteksi hingga stadiumnya sudah sangat lanjut.

Komplikasi ginjal yang dialami pasien diabetes bisa membuat seseorang mengalami gagal ginjal dan harus cuci darah.

Meski awalnya dianggap tidak berhubungan, namun hipertensi rentan ditemukan pada pasien diabetes yang mengalami resistensi insulin. Hal ini terjadi karena resistensi insulin umumnya menyerang orang-orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

"Ketika insulin kurang, sel itu akan terendam gula. Hal ini akan menyebabkan reaktif oksigen, yang membuat produksi nitrit oksida berkurang dan menyebabkan hipertensi," tutur dr Marulam dari RS PGI Cikini.

Sekitar 30 persen pasien diabetes memiliki komplikasi ke mata dan membuat seseorang mengalami gangguan penglihatan seperti kabur, ada bintik hitam atau sering melihat cahaya putih, yang disebut dengan diabetic retinopathy.

Sama seperti mata, gula darah tinggi juga dapat mengganggu telinga. Gula darah yang terlalu tinggi bisa membuat telinga berdenging karena saraf mengalami gangguan.

Pengidap diabetes bisa saja mengalami luka kecil namun berkembang menjadi borok yang besar karena tidak ditangani. Selain itu, kadar gula yang tinggi juga menyebabkan infeksi lebih mudah menyerang dan luka luar sulit sembuh.

Belum lagi, hampir 60 persen pasien diabetes juga mengalami amputasi di kaki. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Kadar gula darah yang tinggi karena diabetes berisiko mematikan saraf di kulit, yang mengakibatkan hilangnya indera peraba.

(up/up)

Berita Terkait