Seperti Ini Susahnya Bangun Layanan Kesehatan di Wilayah Perbatasan

Seperti Ini Susahnya Bangun Layanan Kesehatan di Wilayah Perbatasan

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Rabu, 18 Apr 2018 16:44 WIB
Seperti Ini Susahnya Bangun Layanan Kesehatan di Wilayah Perbatasan
Salah satu puskesmas di daerah perbatasan (Foto: Kemenkes)
Pontianak - Daerah perbatasan negara seperti misal Entikong di Kalimantan Barat yang menjadi batas antara Republik Indonesia dan Malaysia telah mengalami banyak peningkatan, salah satunya dari segi pelayanan kesehatan. Hal ini dikarenakan pembangunan fasilitas seperti puskesmas tengah gencar dilakukan.

Meski begitu, masih ada sejumlah masalah yang ditemukan di berbagai daerah terpencil tersebut yang dapat menghambat pembangunan. Ini dijelaskan oleh Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dr Andi Saguni, MA, Selasa (17/4/2018), di Pontianak, Kalimantan Barat.

"Satu sisi, aksesnya kadang tidak tersedia, kalaupun ada kualitas dari sarana prasarana belum sesuai standar, kalau menjalankan layanan kesehatan SDM (sumber daya manusia)-nya juga kurang, aksesnya terbatas dan belum sesuai standar," kata dr Andi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, pembangunan puskesmas di 2017 juga sudah mencapai 110 dari 124 target yang telah ditentukan sebelumnya. Target ini juga semakin meningkat demi meningkatkan pelayanan akses kesehatan di daerah-daerah perbatasan atau terpencil. Puskesmas tersebut juga dirancangan dengan standar yang baik dan terakreditasi.

Masih menurut dr Andi, tingkat akses yang sulit juga tak hanya menghambat proses pembangunan fasilitas dan pelayanan kesehatan, namun juga dari segi pembiayaan.

"Kalau daerah seperti Papua itu bisa belasan miliar tetapi kalau di daerah tidak terlalu sulit bisa 10 miliar," katanya.



Pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan telah menjadi prioritas pemerintah. Terutama, presiden Jokowi juga sudah pernah mengatakan akan terus melakukan peningkatan fasilitas terutama di daerah terpencil dan perbatasan.

"Harus meningkatkan akses dan kualitasnya khususnya di daerah perbatasan di mana kita harus menimbulkan citra positif layanan kesehatan yang ada di beranda depan. Jadi seperti kata bu Menkes kemarin, kalau dulu kita yang melihat ke negara tetangga sekarang mereka yang melihat ke arah kita," ujar dr Andi.

Kini, kendala tersebut perlahan teratasi. Pembentukan tim khusus guna persebaran puskesmas juga sudah dilakukan. Masalah sumber daya manusia juga cukup terbantu dengan adanya internship dokter di daerah-daerah perbatasan. Di samping itu, daerah-daerah tersebut terus dipantau agar bisa mengelola dan menjaga fasilitas kesehatan yang sudah dibangun tersebut.

"Harus tetap diawasi dan dibina untuk pengelolaannya," tandasnya.

(ask/up)

Berita Terkait