Sayangnya, banyak orang yang tak menyadari bahwa dirinya pembawa sifat dari penyakit ini. Akibatnya, banyak orang Indonesia yang mengidap Thalassemia dan membutuhkan transfusi darah seumur hidup karena tidak bisa disembuhkan.
Meski tak dapat disembuhkan, Kepala Divisi Hematologi Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Pustika Amalia Wahidiyat, SpA(K) mengatakan bahwa penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan skrining pra nikah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter yang disapa Lia itu menyebutkan bahwa pentingnya skrining dapat mengurangi angka kelahiran bayi dengan Thalassemia. Karena menurut teori, seseorang dengan pembawa sifat Thalassemia (minor) yang menikah dengan pembawa sifat kemungkinan 25 persen melahirkan anak dengan Thalassemia mayor (butuh transfusi darah seumur hidup).
"Kalau kedua orang tua pembawa sifat, 25 persen anaknya bisa menjadi Thalassemia mayor yang butuh transfusi, 25 persen bisa punya anak sehat, dan 50 persen bisa punya anak pembawa sifat (minor). Tetapi itu adalah probabilitas," jelas dr Lia.
Itu lah pentingnya skrining pra nikah untuk menghindari anak lahir dengan Thalassemia mayor.
(wdw/up)











































