Jakarta -
Buat kamu yang puasa, sore-sore menjelang buka puasa pasti rasa kantuk makin menjadi-jadi. Selain karena cadangan glukosa dalam darah menipis, juga efek kurang tidur karena harus bangun awal untuk sahur.
Normalnya, seseorang butuh tidur selama 6-8 jam sehari. Idealnya dipenuhi dalam satu waktu, tetapi kadang harus puas dengan tidur yang terputus-putus. Misalnya dengan tidur lagi seusai sahur, jika malam harinya tidur kurang lama.
Yang pasti, kurang tidur tidak bisa dianggap remeh. Bagi tubuh, tidur adalah kesempatan bagi sel-sel untuk memperbaiki diri. Tidur juga memberi kesempatan untuk memulihkan stamina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanda-tanda kebutuhan tidur belum tercukupi antara lain sebagai berikut.
Lebih lapar dari biasanya
Foto: Thinkstock
|
Dalam kondisi kurang tidur, ada peningkatan hormon ghrelin yang dilepaskan. Hormon ini berperan penting dalam regulasi rasa lapar. Makin tinggi kadarnya dalam darah, rasa lapar makin sering muncul. Apalagi saat puasa, ya kan?
Emosi naik-turun
Foto: Thinkstock
|
Tidak sabaran dan gampang uring-uringan bukan hanya efek langsung dari rasa lapar. Kurang tidur juga menyebabkan gangguan mood, yang ujungnya adalah emosi jadi tidak terkendali. Ini harus diatasi, karena marah-marah saat puasa sangat mungkin mengganggu kemurnian beribadah.
Pelupa
Foto: iStock
|
Efek lain dari kurang tidur adalah menurunnya fungsi otak, khususnya di bagian memori. "Cukup tidur sangat penting bagi kesehatan otak dalam jangka panjang. Tidur memberi kesempatan bagi konsolidasi memori dan pemrosesan emosi," kata seorang psikolog, Hope Bastine, dikutip dari Dailymail.
Jadi ceroboh
Foto: Thinkstock
|
Segala yang berpengaruh ke otak, biasanya akan berpengaruh juga pada kemampuan koordinasi dan motorik. Jika kamu sering menjatuhkan sesuatu, coba cek riwayat tidurnya. Bisa jadi memang kurang tidur, atau tidurnya kurang berkualitas.
Nggak bisa horny
Foto: Thinkstock
|
Seperti halnya saat kelelahan, libido atau gairah seksual akan berkurang saat seseorang kurang tidur. Sebuah studi di Journal of Sexual Medicine mengungkap bahwa gairah untuk berhubungan seks pada perempuan berkurang hingga 14 persen saat kurang tidur.
Dalam kondisi kurang tidur, ada peningkatan hormon ghrelin yang dilepaskan. Hormon ini berperan penting dalam regulasi rasa lapar. Makin tinggi kadarnya dalam darah, rasa lapar makin sering muncul. Apalagi saat puasa, ya kan?
Tidak sabaran dan gampang uring-uringan bukan hanya efek langsung dari rasa lapar. Kurang tidur juga menyebabkan gangguan mood, yang ujungnya adalah emosi jadi tidak terkendali. Ini harus diatasi, karena marah-marah saat puasa sangat mungkin mengganggu kemurnian beribadah.
Efek lain dari kurang tidur adalah menurunnya fungsi otak, khususnya di bagian memori. "Cukup tidur sangat penting bagi kesehatan otak dalam jangka panjang. Tidur memberi kesempatan bagi konsolidasi memori dan pemrosesan emosi," kata seorang psikolog, Hope Bastine, dikutip dari Dailymail.
Segala yang berpengaruh ke otak, biasanya akan berpengaruh juga pada kemampuan koordinasi dan motorik. Jika kamu sering menjatuhkan sesuatu, coba cek riwayat tidurnya. Bisa jadi memang kurang tidur, atau tidurnya kurang berkualitas.
Seperti halnya saat kelelahan, libido atau gairah seksual akan berkurang saat seseorang kurang tidur. Sebuah studi di Journal of Sexual Medicine mengungkap bahwa gairah untuk berhubungan seks pada perempuan berkurang hingga 14 persen saat kurang tidur.
(up/up)