Untung menyebutkan bahwa Kemenkes kini sedang menggalakkan penanggulan stunting yang bisa terjadi dari gizi buruk yang tak segera tertangani. Yaitu lewat Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
"Jadi supaya kalo gizi buruk jangan sampai ya jadi kronis, biar cepet ditangani. Nanti kita akan tanya dulu, kenapa dia bisa jatuh buruk itu ya, mungkin karena dia ada penyakit atau pemberian makanannya yang belum sesuai," papar Untung di lokasi, Minggu (27/5/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pilkada 2018 dan Isu Kesehatan |
Jika masalahnya bermula dari makanan yang belum sesuai, maka akan dilakukan edukasi memasak makanan yang benar untuk ibunya, sementara jika berasal dari penyakit maka akan ditangani secara medis, lanjutnya.
"Dengan pendekatan, pencegahan stunting, itu mesti turun ke lapangan dengan mencari apa kemungkinan gizi buruk. Jangan sampai mereka masuk ke stunting ya," kata Untung.
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 39 persen. Kemudian, angka ini turun menjadi 29 persen pada 2017, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2015-2019.











































