Eske Willerslev, pakar genetik dari University of Copenhagen, Denmark, melakukan penelitian dengan menganalisis fosil tulang manusia kuno yang sudah berusia 7.000 tahun. Ditemukan bahwa fosil tersebut memiliki DNA salah satu strain virus hepatitis B.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DNA virus ditemukan dengan menganalisis serpihan tulang di bagian mulut dari 15 fosil tulang kuno. Temuan ini mengalahkan rekor virus paling tua sebelumnya, yang berusia 450 tahun.
Fosil tulang kuno tempat ditemukannya DNA Hepatitis B Foto: NYTimes |
Barbara Muhlemann dari Centre for Pathogen Evolution, University of Cambridge, mengatakan temuan DNA virus hepatitis B kuno ini merupakan kunci untuk menemukan obat baru bagi infeksi hepatitis B pada manusia.
"Rasanya seperti menemukan tambang emas. Justru pada fosil tulang paling tualah kami menemukan adanya strain virus hepatitis B ini," tuturnya.
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit yang bisa menular lewat hubungan seks atau penggunaan jarum suntik bersama. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasi hepatitis B membunuh 887.000 orang setiap tahunnya.












































Fosil tulang kuno tempat ditemukannya DNA Hepatitis B Foto: NYTimes