"Targetnya 5-6 hari karena saya bawa anak saya, yang baru pertama kali gowes mudik. Biasanya cuma 4-5 hari," kata Poetoet, yang rencananya akan memulai perjalanan jauhnya tersebut pada 8 Juni 2018.
Poetoet tidak sendiri, ada sekitar 135 pegowes yang akan juga mudik tahun ini dengan mengendarai sepeda. Mereka terbagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan titik start dan waktu keberangkatan, juga jalur serta tujuan yang tersebar di berbagai kota di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini ada 135 pegowes yang akan mudik naik sepeda. Foto: thinkstock |
Dari tahun ke tahun, kegiatan yang dikoordinasi oleh B2W Indonesia ini semakin dibanjiri peminat. Jika tahun 2017 lalu hanya tercatat sekitar 85 peserta, tahun ini sudah ada 135 pegowes yang mengkonfirmasi keikutsertaannya, dan kemungkinan masih akan bertambah.
Tentunya, mudik dengan mengendarai sepeda akan sangat rentan dengan masalah keselamatan. Untuk meminimalkan risiko di perjalanan, Poetoet dan rekan-rekannya membuat panduan yang antara lain menyebut 24 item keselamatan yang wajib dipersiapkan, termasuk di dalamnya ban cadangan dan perlengkapan P3K.
Mereka juga menggandeng sebuah perusahaan teknologi informasi untuk membuat satu aplikasi khusus yang bisa diakses dari smartphone, agar sesama pegowes bisa saling memantau posisinya. Juga dengan kepolisian, sehingga akan ada beberapa pos polisi yang bisa digunakan sebagai check point.
Gowes ratusan kilometer, bagaimana dengan puasanya? Jangan khawatir, kegiatan ini justru ingin menunjukkan bahwa puasa bukan alasan untuk bermalas-malasan.
"Aspek ramadan tetap diutamakan, jangan sampai terganggu. Tentu kami tetap puasa," tegas Poetoet.












































Tahun ini ada 135 pegowes yang akan mudik naik sepeda. Foto: thinkstock