"Bagi saya, kami juga dari CISC (Cancer Information and Support Center), Jupe itu membuka mata ya, membuka jalan bagi wanita Indonesia jadi mau untuk divaksin, untuk deteksi dini dengan papsmear atau tes IVA. Dia bikin kita semua berpikir 'oh kayaknya kita nggak perlu malu'," tutur Elly kepada detikHealth, Minggu (10/6/2018).
Pernah bertemu dengan mendiang pada suatu kesempatan acara, Elly salut pada perjuangan Jupe. Di mana dia sebagai seorang public figure masih mau terbuka dan memberi awareness akan penyakitnya ke mata wanita Indonesia. Sehingga banyak yang tahu mengenai penyakit tersebut dan cara-cara pencegahannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elly menyebut kesadaran akan pentingnya pencegahan terhadap kanker yang paling banyak ditemui pada wanita Indonesia ini masih sangat kecil, bahkan ada yang tidak tahu apa itu HPV. HPV atau Human Papilloma Virus merupakan virus penyebab kanker serviks, jadi beda dengan penyakit kanker lainnya ia tidak diturunkan atau genetical, maka dari itu menjadikan kanker serviks sebagai satu-satunya kanker yang bisa dicegah dan diobati.
Selain itu, kasus Jupe juga mengubah stereotype orang terhadap pengidap kanker serviks, di mana karena ditimbulkan dari hubungan seksual maka yang muncul adalah anggapan bahwa pengidapnya bukan wanita baik-baik dan suka gonta-ganti pasangan seksual. Padahal menurut penuturan Elly yang kini aktif mengedukasi masyarakat, rata-rata ia menemukan pasien kanker serviks adalah ibu rumah tangga seperti dirinya.
"Dan juga yang jadi concern sekarang adalah kenapa muda muda yang kena, padahal biasanya di usia 50 tahun. Usia Jupe saat itu masih muda, dan kalau kenanya di usia produktif kasian keluarganya yang ditinggalkan, misalnya. Oleh karena itu saya juga ingin meminimalisir kanker terjadi di usia muda," tandas Elly yang juga menjadi penyintas kanker kolorektal pada 2015 lalu.
Tonton juga 'Bahaya Kanker Serviks yang Renggut Nyawa Jupe!':
(frp/up)











































