dr Andri, SpKJ, FAPM, dari RS Omni Alam Sutera mengatakan saat pilkada, pemilih harus paham bahwa hanya akan ada satu pemenang. Karena itu, pemilih yang mendukung pasangan calon (paslon) tertentu harus bisa bersikap dewasa menerima kekalahan.
"Penerimaan kekalahan yang baik dengan sikap ksatria dari paslon yang mereka pertontonkan di depan umum, bisa memengaruhi psikologis pendukungnya," ujar dr Andri kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Andri mengatakan jika paslon bisa menerima kekalahan dengan legowo, maka pendukungnya pun akan bersikap demikian. Namun jika paslon tidak bisa menerima kekalahan dengan baik, dikhawatirkan akan membuat pendukung tidak tenang.
Di sisi lain, paslon yang menang juga perlu menjadi sosok contoh yang baik dengan tidak merayakannya secara berlebihan. dr Andri mengingatkan bahwa menang pilkada berarti menanggung amanah rakyat.
Terakhir, dr Andri juga menyebut masyarakat jangan terpancing dengan hasutan yang bersifat hoax atau memancing keributan, baik untuk yang menang maupun yang kalah.
"Kalau menang, kan dia jadi pemimpin untuk yang memilih maupun yang tidak memilih dia. Pemimpin yang amanah kan bukan hanya memimpin golongan tertentu saja, tapi juga kesejahteraan rakyat secara keseluruhan," tuturnya lagi.
(mrs/up)











































