Jakarta -
Kontroversi susu kental manis masih bergulir, bahkan upaya untuk menghapus kata 'susu' dari nama produk juga diungkapkan oleh sejumlah tokoh. Untuk informasi lebih lanjut, kamu mungkin perlu membaca mengenai fakta-fakta seputar susu kental manis.
detikHealth sudah merangkumnya khusus buat kamu nih. Baca selengkapnya di sini ya.
Bukan susu?
Foto: iStock
|
Sebelumnya dr Titi Sekarindah, SpGK, dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Kebayoran Baru menjelaskan susu kental manis merupakan hasil olahan dari susu yang dihilangkan airnya kemudian ditambahkan gula untuk pengawetnya dan juga lemak. Hal ini yang membuatnya terasa gurih dan menjadi kental.Selain itu, Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Ir Ahmad Syafiq, MSc, PhD beberapa waktu lalu menyebutkan kandungan protein susu kental manis lebih rendah dari susu jenis lain. Meskipun susu kental manis masih bisa disebut susu karena aroma dan rasanya terbuat dari susu.
"Susu kental manis lebih tepat disebut sebagai sumber energi bukan protein," kata Syafiq.
Jadi pengganti susu biasa, bisa enggak?
Foto: shutterstock
|
Jawabannya enggak bisa. Pada masa kanak-kanak, anak butuh nutrisi yang terbaik bagi tubuhnya. Pemberian susu kental manis sebagai pengganti susu pada anak justru bukan cara yang tepat."Itu yang paling bahaya, kasih SKM (Susu Kental Manis -red) pada bayi atau anak kecil. Karena dia itu tadi proteinnya cuma sedikit sekali. Kalau dikasih 50 gram susu kental manis ya cuma 4 gram. Tapi kan kalau cuma dikasih sampai keliatan putihnya itu enggak sampai 4 gram (proteinnya). Jadi berapa proteinnya yang masuk? Bisa-bisa cuma 2 gram, kalau susu biasakan bisa 9 gram," kata dr Titi.
Marak pengupayaan penghapusan kata 'susu'
Foto: Shutterstock
|
Usai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan 4 larangan terkait susu kental manis karena kandungannya, anggota Komisi Kesehatan DPR (Komisi IX) Okky Asokawati mengusulkan kata 'susu' dihapus pada produk kalengan susu kental manis."Dikhawatirkan ketika masih ada kata 'susu' di situ, persepsi masyarakat yang tidak well-informed itu mereka mempunyai pendapat bahwa itu susu pendamping makanan utama. Kata 'susu' mungkin diganti minuman kental manis atau apa, gitu," ujar Okky kepada wartawan, seperti dikutip dari detikNews.
Pasien diabetes hati-hati ya
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
"Kalau orang dewasa sih enak (minum susu kental manis), cuma dia bikin langsung gemuk aja. Kalau orang diabetes langsung gulanya naik, gulanya tinggi sekali," masih menurur dr Titi.dr Titi mengira-ngira biasanya secangkir kopi biasanya ditambahkan sebanyak dua sendok makan susu. Jika satu sendoknya 25 gram, maka sudah sekitar 50 gram yang dikonsumsi. Nah 50 gram dari susu sudah berkisar di angka 25 sekian gram gula. Ya belum termasuk angka yang aman sih, tapi sesekali boleh-boleh saja kok.
"Yaudah dikurangin aja kalau ada masalah diabetes," tandasnya.
Sebelumnya dr Titi Sekarindah, SpGK, dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Kebayoran Baru menjelaskan susu kental manis merupakan hasil olahan dari susu yang dihilangkan airnya kemudian ditambahkan gula untuk pengawetnya dan juga lemak. Hal ini yang membuatnya terasa gurih dan menjadi kental.
Selain itu, Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Ir Ahmad Syafiq, MSc, PhD beberapa waktu lalu menyebutkan kandungan protein susu kental manis lebih rendah dari susu jenis lain. Meskipun susu kental manis masih bisa disebut susu karena aroma dan rasanya terbuat dari susu.
"Susu kental manis lebih tepat disebut sebagai sumber energi bukan protein," kata Syafiq.
Jawabannya enggak bisa. Pada masa kanak-kanak, anak butuh nutrisi yang terbaik bagi tubuhnya. Pemberian susu kental manis sebagai pengganti susu pada anak justru bukan cara yang tepat.
"Itu yang paling bahaya, kasih SKM (Susu Kental Manis -red) pada bayi atau anak kecil. Karena dia itu tadi proteinnya cuma sedikit sekali. Kalau dikasih 50 gram susu kental manis ya cuma 4 gram. Tapi kan kalau cuma dikasih sampai keliatan putihnya itu enggak sampai 4 gram (proteinnya). Jadi berapa proteinnya yang masuk? Bisa-bisa cuma 2 gram, kalau susu biasakan bisa 9 gram," kata dr Titi.
Usai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan 4 larangan terkait susu kental manis karena kandungannya, anggota Komisi Kesehatan DPR (Komisi IX) Okky Asokawati mengusulkan kata 'susu' dihapus pada produk kalengan susu kental manis.
"Dikhawatirkan ketika masih ada kata 'susu' di situ, persepsi masyarakat yang tidak well-informed itu mereka mempunyai pendapat bahwa itu susu pendamping makanan utama. Kata 'susu' mungkin diganti minuman kental manis atau apa, gitu," ujar Okky kepada wartawan, seperti dikutip dari detikNews.
"Kalau orang dewasa sih enak (minum susu kental manis), cuma dia bikin langsung gemuk aja. Kalau orang diabetes langsung gulanya naik, gulanya tinggi sekali," masih menurur dr Titi.
dr Titi mengira-ngira biasanya secangkir kopi biasanya ditambahkan sebanyak dua sendok makan susu. Jika satu sendoknya 25 gram, maka sudah sekitar 50 gram yang dikonsumsi. Nah 50 gram dari susu sudah berkisar di angka 25 sekian gram gula. Ya belum termasuk angka yang aman sih, tapi sesekali boleh-boleh saja kok.
"Yaudah dikurangin aja kalau ada masalah diabetes," tandasnya.
(ask/fds)