Sering Lebam Tiba-tiba? 4 Kemungkinan Penyebab Memar di Tubuh (2)

Sering Lebam Tiba-tiba? 4 Kemungkinan Penyebab Memar di Tubuh (2)

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Kamis, 19 Jul 2018 16:53 WIB
Sering Lebam Tiba-tiba? 4 Kemungkinan Penyebab Memar di Tubuh (2)
Penyebab memar tiba-tiba. Foto: thinkstock
Jakarta - Beberapa di antara kita sering mengalami memar secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. 'Ah kayaknya enggak kepentok meja deh hari ini," pikir seseorang yang menemukan lebam di tangannya. Eh tahu enggak sih kalau memar enggak melulu karena trauma?

Untuk itu detikHealth merangkumnya untuk kamu semua beberapa kemungkinan penyebab di balik timbulnya rona biru keunguan di sejumlah tempat pada tubuhmu. Jangan abaikan, terlebih jika ini sudah berlangsung secara konstan.

Trombositopenia

Foto: ilustrasi/thinkstock
Gangguan pembekuan, trombositopenia menyebabkan jumlah trombosit darah yang rendah. Trombosit memegang peranan untuk membekukan darah ketika pembuluh darah terluka. Kurangnya trombosit meningkatkan kemungkinan memar.

Trombositopenia sering muncul sekunder karena kondisi lain, seperti kehamilan, gangguan kekebalan, atau bahkan Leukemia. Karena itu, jangan menganggap sepele terlebih jika kamu sudah mengalami memar secara konstan.

Angkat beban

Foto: thinkstock
Olahraga memang baik untuk kesehatan tapi olahraga yang berlebihan dapat memberikan efek buruk bagi tubuh salah satunya memar. Stres atau tekanan yang signifikan dapat menyebabkan pembuluh darah tubuh robek dan pecah, itulah sebabnya mengapa orang kadang-kadang mengalami mimisan saat angkat beban.

Itu juga yang berada di balik alasan muntah dapat menyebabkan pembuluh darah muncul di sekitar mata. Jenis memar sebagian tidak membahayakan kecuali jika memar sangat besar, menyakitkan, atau bertahan lama, seperti ditulis Medical Daily.

Penyakit Von Willebrand

Foto: thinkstock
Von Willebrand adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan mudah memar disertai dengan ciri lainnya seperti pendarahan yang berlebihan selama operasi atau periode menstruasi.

Penyakit ini diakibatkan oleh keturunan, tetapi dalam kasus yang jarang dapat berkembang di kemudian hari. Meskipun kondisinya saat ini belum dapat disembuhkan secara 100 persen, dokter dapat mengobatinya secara efektif dengan pengobatan dan terapi.

Hemofilia

Foto: ilustrasi/thinkstock
Hemofilia adalah kelainan pada darah, di mana darah tak dapat menggumpal secara normal. Apabila pengidapnya berdarah, maka pendarahannya tidak mudah berhenti, itu adalah tanda yang paling umum.

Hemofilia selalu diwariskan. Tak hanya sulit menghentikan pendarahan, ciri lain yang muncul adalah mudah memar, pada yang akut biasanya dijumpai nyeri dan bengkak. Kulit diatas sendi nampak terenggang dan lebih berkilat.

Halaman 2 dari 5
Gangguan pembekuan, trombositopenia menyebabkan jumlah trombosit darah yang rendah. Trombosit memegang peranan untuk membekukan darah ketika pembuluh darah terluka. Kurangnya trombosit meningkatkan kemungkinan memar.

Trombositopenia sering muncul sekunder karena kondisi lain, seperti kehamilan, gangguan kekebalan, atau bahkan Leukemia. Karena itu, jangan menganggap sepele terlebih jika kamu sudah mengalami memar secara konstan.

Olahraga memang baik untuk kesehatan tapi olahraga yang berlebihan dapat memberikan efek buruk bagi tubuh salah satunya memar. Stres atau tekanan yang signifikan dapat menyebabkan pembuluh darah tubuh robek dan pecah, itulah sebabnya mengapa orang kadang-kadang mengalami mimisan saat angkat beban.

Itu juga yang berada di balik alasan muntah dapat menyebabkan pembuluh darah muncul di sekitar mata. Jenis memar sebagian tidak membahayakan kecuali jika memar sangat besar, menyakitkan, atau bertahan lama, seperti ditulis Medical Daily.

Von Willebrand adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan mudah memar disertai dengan ciri lainnya seperti pendarahan yang berlebihan selama operasi atau periode menstruasi.

Penyakit ini diakibatkan oleh keturunan, tetapi dalam kasus yang jarang dapat berkembang di kemudian hari. Meskipun kondisinya saat ini belum dapat disembuhkan secara 100 persen, dokter dapat mengobatinya secara efektif dengan pengobatan dan terapi.

Hemofilia adalah kelainan pada darah, di mana darah tak dapat menggumpal secara normal. Apabila pengidapnya berdarah, maka pendarahannya tidak mudah berhenti, itu adalah tanda yang paling umum.

Hemofilia selalu diwariskan. Tak hanya sulit menghentikan pendarahan, ciri lain yang muncul adalah mudah memar, pada yang akut biasanya dijumpai nyeri dan bengkak. Kulit diatas sendi nampak terenggang dan lebih berkilat.

(ask/up)

Berita Terkait