Jakarta -
Dalam sebuah video yang viral baru-baru ini, ustaz Hanan Attaki menyebut bahwa salah satu kriteria wanita sholehah adalah berat badannya tidak lebih dari 55 kg. Pernyataan kontroversial tersebut, bagaimanapun mengingatkan pentingnya menjaga berat badan ideal.
Memang, berat badan di bawah 55 kg tidak serta merta berarti sehat. Terlalu kurus juga bisa berdampak pada kesehatan, terlebih pada wanita yang fungsi hormonalnya sangat dipengaruhi oleh komposisi lemak tubuh.
Namun menjaga berat badan selalu dalam rentang ideal tetap akan memberikan manfaat. Setidaknya, pasti ada modifikasi gaya hidup menjadi yang lebih sehat dalam proses menuju ke sana. Gaya hidup sehat berarti meminimalkan risiko penyakit, dan itu berarti 'surga dunia' bagi yang mendambakan hidup sehat dan bahagia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana caranya mendapatkan berat badan ideal? Berikut ini detikHealth merangkumnya untuk kamu.
Olahraga
Foto: thinkstock
|
Aktivitas fisik atau olahraga memegang peran yang sangat penting dalam menjaga berat badan. Selain membakar ekstra kalori, juga meningkatkan laju metabolisme yang artinya keseimbangan energi di dalam tubuh akan lebih terjaga. Kalori yang masuk akan lebih seimbang dengan kalori yang dibakar, sehingga tidak gampang gemuk.World Health Organization (WHO) merekomendasikan aktivitas fisik dengan intensitas sedang kurang lebih 30 menit sehari selama 5 hari dalam sepekan.
Jangan lupa sarapan
Foto: thinkstock
|
Meski aktivitas fisik juga penting, pola makan memegang peran yang jauh lebih penting. Banyak pakar menyebut, berat badan ideal didapatkan 70 persen dari pola makan yang baik dan sisanya adalah olahraga.Dalam menjaga pola makan, sarapan adalah kunci. Banyak penelitian menyebut, sarapan bisa menghindarkan seseorang dari perilaku makan berlebih pada sesi makan berikutnya yakni siang dan malam.
Perbanyak asupan protein
Foto: GettyImages
|
Ada beberapa alasan kenapa harus memperbanyak asupan protein. Pertama, memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga makan tidak berlebihan. Kedua, protein dibutuhkan untuk pembentukan massa otot. Dengan massa otot yang lebih besar, maka laju metabolisme bisa lebih dimaksimalkan untuk menjaga keseimbangan energi di dalam tubuh.
Atur porsi karbohidrat
Foto: Istimewa
|
Nah ini yang paling besar kontribusinya terhadap berat badan. Asupan karbohidrat sebagai sumber energi utama, terkadang lebih banyak dari yang dibutuhkan. Ekstra kalori yang tidak terbakar dengan aktivitas fisik itulah yang kemudian disimpan dalam bentuk lemak.Dan ketika seseorang ingin memangkas asupan karbohidrat, seringkali yang dikurangi hanya nasi atau roti dalam menu makan utama. Di luar itu, jajan cilok dan ngemil gorengan yang tepungnya setebal selimut, tanpa disadari telah membuat upaya mengurangi asupan karbohidrat jadi sia-sia.
Latihan dengan beban
Foto: Thinkstock
|
Kembali lagi ke olahraga. Jenis olahraga apa yang cocok untuk menjaga berat badan? Tidak ada yang paling cocok, yang dianjurkan jika ingin sehat adalah harus seimbang. Ada sesi kardiovaskular yang melatih fungsi jantung dan paru-paru, dan jangan lupa memberikan porsi yang cukup untuk latihan beban. Fungsinya apa? Latihan beban membantu pembentukan otot, yang seperti disebutkan sebelumnya akan meningkatkan laju metabolisme di dalam tubuh.
Aktivitas fisik atau olahraga memegang peran yang sangat penting dalam menjaga berat badan. Selain membakar ekstra kalori, juga meningkatkan laju metabolisme yang artinya keseimbangan energi di dalam tubuh akan lebih terjaga. Kalori yang masuk akan lebih seimbang dengan kalori yang dibakar, sehingga tidak gampang gemuk.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan aktivitas fisik dengan intensitas sedang kurang lebih 30 menit sehari selama 5 hari dalam sepekan.
Meski aktivitas fisik juga penting, pola makan memegang peran yang jauh lebih penting. Banyak pakar menyebut, berat badan ideal didapatkan 70 persen dari pola makan yang baik dan sisanya adalah olahraga.
Dalam menjaga pola makan, sarapan adalah kunci. Banyak penelitian menyebut, sarapan bisa menghindarkan seseorang dari perilaku makan berlebih pada sesi makan berikutnya yakni siang dan malam.
Ada beberapa alasan kenapa harus memperbanyak asupan protein. Pertama, memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga makan tidak berlebihan. Kedua, protein dibutuhkan untuk pembentukan massa otot. Dengan massa otot yang lebih besar, maka laju metabolisme bisa lebih dimaksimalkan untuk menjaga keseimbangan energi di dalam tubuh.
Nah ini yang paling besar kontribusinya terhadap berat badan. Asupan karbohidrat sebagai sumber energi utama, terkadang lebih banyak dari yang dibutuhkan. Ekstra kalori yang tidak terbakar dengan aktivitas fisik itulah yang kemudian disimpan dalam bentuk lemak.
Dan ketika seseorang ingin memangkas asupan karbohidrat, seringkali yang dikurangi hanya nasi atau roti dalam menu makan utama. Di luar itu, jajan cilok dan ngemil gorengan yang tepungnya setebal selimut, tanpa disadari telah membuat upaya mengurangi asupan karbohidrat jadi sia-sia.
Kembali lagi ke olahraga. Jenis olahraga apa yang cocok untuk menjaga berat badan? Tidak ada yang paling cocok, yang dianjurkan jika ingin sehat adalah harus seimbang. Ada sesi kardiovaskular yang melatih fungsi jantung dan paru-paru, dan jangan lupa memberikan porsi yang cukup untuk latihan beban. Fungsinya apa? Latihan beban membantu pembentukan otot, yang seperti disebutkan sebelumnya akan meningkatkan laju metabolisme di dalam tubuh.
(up/up)