Dari Sulam Alis Sampai Filler Bibir, Fakta di Balik Tren Kecantikan

Dari Sulam Alis Sampai Filler Bibir, Fakta di Balik Tren Kecantikan

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Kamis, 16 Agu 2018 18:19 WIB
Dari Sulam Alis Sampai Filler Bibir, Fakta di Balik Tren Kecantikan
Foto: iStock
Jakarta - Bicara soal penampilan, tren kecantikan nampaknya tidak pernah ada usainya. Usai tren yang satu ini, bergeser ke tren selanjutnya. Nah, beberapa ini semisalnya sulam alis lagi diminati banget nih sama anak zaman now.

Katanya, alis is life. Duh, duh, setuju enggak? Dirangkum detikHealth, ini dia jawaban dari pertanyaan seputar tren kecantikan mulai dari keamanan sampai risiko di baliknya.

Sulam bibir, aman?

Foto: Thinkstock
Mau melakukan sulam bibir? Simak dulu nih saran dari dr Jonathan.

"Kami tidak menganjurkan berbagai sulam-sulaman itu baik di alis atau bibir, karena itu prosesnya melakukan perlukaan pada bagian yang akan dilakukan sulam, itu kalau tidak dikerjakan oleh profesional akan berisiko terinfeksi kemudian kalau memang orangnya punya riwayat keloid (bekas luka yang mirip daging timbul dengan warna kontras dengan warna kulit), maka biasanya bisa timbul keloid," kata dr Jonathan R. Subekti, SpKK, dari Bamed Skin Care.

Kemudian, sesudah meninggalkan luka pada kulit dimasukkan tinta. Tinta yang sering digunakan adalah tinta hitam yang biasanya mengandungan PPD atau Para-phenylenediamine.

"Dokter-dokter sudah melakukan penelitian bahwa PPD itu salah satu zat yang mungkin menimbulkan alergi. Jadi bisa saja, ditato hari itu enggak papa, besoknya bengkak kena air segala macem, itu yang berbahaya."

Filler bibir biar lebih seksi

Foto: dok. E4
"Di luar juga udah banyak tetapi yang perlu dipastikan yang pertama, filler yang digunakan itu adalah filler untuk bibir jadi memang yang kita pakai aman untuk bibir itu asam hyaluronic," ungkap dr Jonathan.

Lalu yang kedua, harus diperhatikan injektor yang melakukannya memang ahli. Bisa melakukan filler sesuai SOP, dengan keamanan dan kebersihan yang baik, dan juga menggunakan alat yang steril agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Yang paling ditakutkan itu fillernya masuk ke pembuluh darah, kalau masuk ke pembuluh darah bisa menyebabkan kulit yang masuk filler ke pembuluh darah ini kulitnya jadi mati. Pernah ada satu kasus yang disuntikkan filler ke bibir ternyata matanya buta. Jadi, kita enggak tahu, pembuluh darah yang tersuntik itu yang mana."

Tanam benang dan filler hidung

Foto: Thinkstock
Beberapa dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) menyebutkan bahwa filler dan tanam benang tidak baik dilakukan di hidung, apalagi dikombinasikan. Ini dijelaskan oleh dr Irena Sakura Rini, MD.

"Di hidung itu banyak pembuluh darah, yang berjalan sepanjang garis senyum sampai hidung," jelas dokter yang biasa dipanggil dr Sakura ini.

Cairan yang disuntikkan ini nantinya akan menutup pembuluh darah yang menghidupi kulit-kulit di hidung dan mengakibatkan kulit itu mati.

"Karena sudah terjadi tarik menarik dalam jaringan hidung dan jaringannya sudah gompal. Kalau sudah gini butuh effort besar, tidak akan selesai dalam satu-dua kali operasi, dan jelas tidak akan kembali seperti semula."
Halaman 2 dari 4
Mau melakukan sulam bibir? Simak dulu nih saran dari dr Jonathan.

"Kami tidak menganjurkan berbagai sulam-sulaman itu baik di alis atau bibir, karena itu prosesnya melakukan perlukaan pada bagian yang akan dilakukan sulam, itu kalau tidak dikerjakan oleh profesional akan berisiko terinfeksi kemudian kalau memang orangnya punya riwayat keloid (bekas luka yang mirip daging timbul dengan warna kontras dengan warna kulit), maka biasanya bisa timbul keloid," kata dr Jonathan R. Subekti, SpKK, dari Bamed Skin Care.

Kemudian, sesudah meninggalkan luka pada kulit dimasukkan tinta. Tinta yang sering digunakan adalah tinta hitam yang biasanya mengandungan PPD atau Para-phenylenediamine.

"Dokter-dokter sudah melakukan penelitian bahwa PPD itu salah satu zat yang mungkin menimbulkan alergi. Jadi bisa saja, ditato hari itu enggak papa, besoknya bengkak kena air segala macem, itu yang berbahaya."

"Di luar juga udah banyak tetapi yang perlu dipastikan yang pertama, filler yang digunakan itu adalah filler untuk bibir jadi memang yang kita pakai aman untuk bibir itu asam hyaluronic," ungkap dr Jonathan.

Lalu yang kedua, harus diperhatikan injektor yang melakukannya memang ahli. Bisa melakukan filler sesuai SOP, dengan keamanan dan kebersihan yang baik, dan juga menggunakan alat yang steril agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Yang paling ditakutkan itu fillernya masuk ke pembuluh darah, kalau masuk ke pembuluh darah bisa menyebabkan kulit yang masuk filler ke pembuluh darah ini kulitnya jadi mati. Pernah ada satu kasus yang disuntikkan filler ke bibir ternyata matanya buta. Jadi, kita enggak tahu, pembuluh darah yang tersuntik itu yang mana."

Beberapa dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) menyebutkan bahwa filler dan tanam benang tidak baik dilakukan di hidung, apalagi dikombinasikan. Ini dijelaskan oleh dr Irena Sakura Rini, MD.

"Di hidung itu banyak pembuluh darah, yang berjalan sepanjang garis senyum sampai hidung," jelas dokter yang biasa dipanggil dr Sakura ini.

Cairan yang disuntikkan ini nantinya akan menutup pembuluh darah yang menghidupi kulit-kulit di hidung dan mengakibatkan kulit itu mati.

"Karena sudah terjadi tarik menarik dalam jaringan hidung dan jaringannya sudah gompal. Kalau sudah gini butuh effort besar, tidak akan selesai dalam satu-dua kali operasi, dan jelas tidak akan kembali seperti semula."

(ask/fds)

Berita Terkait