dr Andri, SpKJ, FAPM dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera menyebut korban trauma berat yang mengalami bencana alam bisa mengalami masalah kejiwaan yang disebut sebagai reaksi stres akut. Stres akut merupakan reaksi tubuh terhadap rasa takut yang mengancam jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain stres akut, dr Andri menyebut korban gempa Lombok juga berisiko mengalami gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan bisa ditandai dengan rasa was-was terus menerus, jantung berdebar hingga rasa khawatir yang memuncak.
Bukan tak mungkin, korban gempa Lombok juga terjebak dalam pengalaman buruk terkait gempa. Hal ini dikatakan dr Andri sebagai pengalaman ulang kembali atau re-experience.
"Reaksi stres akut ada di bawah payung gangguan kecemasan. Sangat mungkin korban mengalami pengalaman ulang kembali, atau re-experience, terkait trauma yang dihadapinya," tutupnya.
Tonton juga video: 'Kepanikan Akibat Gempa 6,5 SR di Lombok'
(mrs/up)











































