Akan tetapi, pemahaman seputar penyakit yang satu ini perlu terus digalakkan. Rabies atau dikenal sebagai penyakit anjing gila adalah penyakit hewan menular. Ini disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus dan menyerang susunan saraf pusat.
Setiap tahunnya, rata-rata ada sekitar 55.000 orang yang meninggal karena rabies dan 95 persen terjadi di Asia dan Afrika menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Hmm kalau di Indonesia sendiri seperti apa sih angkanya?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka kematian setelah timbul gejala 100 persen
|
Foto: Wisma Putra
|
"Kalau yang positif itu pasti meninggal. Positif itu yang maksudnya ada gejalanya ya. Kalau dia takut ini, dia takut ini, itu berarti otaknya kena," dr Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Ditjen P2P Kemenkes.
Cara penularannya
|
Foto: Rifkianto Nugroho
|
Lewat makanan yang berisiko mengandung virus rabies (daging anjing atau kera misalnya) juga bisa. Kata dr Jane, kalau ada luka di dalam tubuh misalnya sariawan, atau luka di area pencernaan, virus tersebut bisa saja masuk ke sana.
"Tapi kalau enggak ada luka, virusnya bisa-bisa aja keluar," jelas dr Jane.
Provinsi dengan kasus rabies tertinggi
|
Foto: Rahma Lillahi Sativa/detikHealth
|
"Yang digigit lebih banyak dari ini, yang meninggal ini (datanya)," ungkap dokter Jane.
Ada provinsi yang bebas rabies
|
Foto: Syahdan Alamsyah
|
Halaman 2 dari 5











































