5 Obat yang Sering Diperlukan Korban Bencana Gempa

5 Obat yang Sering Diperlukan Korban Bencana Gempa

Firdaus Anwar - detikHealth
Selasa, 02 Okt 2018 09:04 WIB
5 Obat yang Sering Diperlukan Korban Bencana Gempa
Foto: thinkstock
Jakarta - Proses evakuasi korban gempa dan tsunami di daerah Palu dan sekitarnya masih berlangsung. Sejauh ini sudah terkonfirmasi 844 orang meninggal dunia dan diperkirakan akan terus bertambah dengan lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) memprediksi angkanya bisa mencapai 1.203 orang.

Di antara korban yang selamat dalam keterangan terakhir Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) ada sekitar 540 orang mengalami luka-luka dan 17 ribu pengungsi. Para korban sangat membutuhkan bantuan makanan, minuman, dan obat-obatan.

Dikutip detikHealth dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), saat bencana gempa seperti ini ada beberapa jenis obat yang penting tersedia:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hidrogen peroksida

Foto: thinkstock
Hidrogen peroksida adalah senyawa kimia yang memiliki banyak kegunaan mulai sebagai cairan pembersih hingga desinfektan. Sederhananya hidrogen peroksida berperan sebagai obat luar yang dioleskan pada luka untuk mencegah timbulnya infeksi.

Luka karena kejatuhan benda atau sayatan akibat benda tajam seperti kaca menjadi salah satu hal yang sering terjadi pada korban saat gempa.

Perban

Foto: thinkstock
Perban diperlukan untuk melindungi luka korban gempa terhadap lingkungan yang kemungkinan sedang tidak dalam keadaan bersih mencegah risiko infeksi lebih jauh. Selain itu perban juga bisa dipakai sebagai pengikat menopang bagian tubuh korban yang cedera patah tulang.

Menteri Kesehatan, Prof Dr dr Nila F Moeloek, SpM mengatakan bahwa memang sebagian besar korban bencana gempa dan tsunami mengalami cedera dan patah tulang serius.

"Kebanyakan dari korban itu mengalami patah tulang akibat reruntuhan bangunan. Kita juga sudah mengutus tim ortopedi untuk terbang ke sana (Palu)," tuturnya.

Antibiotik

Foto: Thinkstock
Dengan besarnya risiko kasus infeksi akibat luka korban gempa yang tidak ditangani dengan benar, kebutuhan terhadap obat antibiotik melambung tinggi. Antibiotik oles khususnya sangat diperlukan untuk memastikan luka para korban bisa sembuh dalam pengungsian.

Aspirin

Foto: thinkstock
Aspirin adalah obat pereda nyeri, demam dan radang yang umum digunakan. Selain itu aspirin juga disarankan bagi para pengidap kondisi jantung karena dapat memperbesar kemungkinan selamat dari serangan jantung.

Aspirin bisa dianggap sebagai obat darurat yang bisa diberikan untuk korban yang membutuhkan bantuan medis.

Obat diare

Foto: ilustrasi/thinkstock
Biasanya setelah bencana gempa bumi dan tsunami besar berlalu para korban yang selamat dihadapkan dengan kondisi membutuhkan akses air bersih darurat. Dalam keadaan kurangnya air bersih sanitasi yang buruk dapat berujung pada masalah kesehatan timbulnya penyakit gastroenteritis.

Diare adalah contoh penyakit yang sering terjadi pada pengungsi.

Halaman 2 dari 6
Hidrogen peroksida adalah senyawa kimia yang memiliki banyak kegunaan mulai sebagai cairan pembersih hingga desinfektan. Sederhananya hidrogen peroksida berperan sebagai obat luar yang dioleskan pada luka untuk mencegah timbulnya infeksi.

Luka karena kejatuhan benda atau sayatan akibat benda tajam seperti kaca menjadi salah satu hal yang sering terjadi pada korban saat gempa.

Perban diperlukan untuk melindungi luka korban gempa terhadap lingkungan yang kemungkinan sedang tidak dalam keadaan bersih mencegah risiko infeksi lebih jauh. Selain itu perban juga bisa dipakai sebagai pengikat menopang bagian tubuh korban yang cedera patah tulang.

Menteri Kesehatan, Prof Dr dr Nila F Moeloek, SpM mengatakan bahwa memang sebagian besar korban bencana gempa dan tsunami mengalami cedera dan patah tulang serius.

"Kebanyakan dari korban itu mengalami patah tulang akibat reruntuhan bangunan. Kita juga sudah mengutus tim ortopedi untuk terbang ke sana (Palu)," tuturnya.

Dengan besarnya risiko kasus infeksi akibat luka korban gempa yang tidak ditangani dengan benar, kebutuhan terhadap obat antibiotik melambung tinggi. Antibiotik oles khususnya sangat diperlukan untuk memastikan luka para korban bisa sembuh dalam pengungsian.

Aspirin adalah obat pereda nyeri, demam dan radang yang umum digunakan. Selain itu aspirin juga disarankan bagi para pengidap kondisi jantung karena dapat memperbesar kemungkinan selamat dari serangan jantung.

Aspirin bisa dianggap sebagai obat darurat yang bisa diberikan untuk korban yang membutuhkan bantuan medis.

Biasanya setelah bencana gempa bumi dan tsunami besar berlalu para korban yang selamat dihadapkan dengan kondisi membutuhkan akses air bersih darurat. Dalam keadaan kurangnya air bersih sanitasi yang buruk dapat berujung pada masalah kesehatan timbulnya penyakit gastroenteritis.

Diare adalah contoh penyakit yang sering terjadi pada pengungsi.

(fds/up)

Berita Terkait