Sebelum isu permen lipstik yang mengandung narkoba di Cilacap viral, beredar isu-isu lain mengenai kandungan narkoba dan zat adiktif lainnya pada permen dan jajanan anak sekolah. Termasuk di antaranya minuman kemasan di Pekanbaru yang diisukan mengandung Benzodiazepine, namun belakangan terbukti hoax.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permen Dot Diduga Narkoba di Surabaya
|
Foto: viral
|
Pada Maret 2017 lalu, heboh berita mengenai permen dot yang mengandung narkoba. Berita ini ramai-ramai disebarkan melalui whatsapp grup sehingga peredarannya ditarik oleh Pemkot Surabaya.
Dikutip dari detiknews, berdasarkan hasil uji laboratorium BBPOM, permen dot terbukti aman. Saat dites di BBPOM, permen dengan merek dagang Penguin Brand itu telah melalui dua tahap pengujian.
Pengujian pertama, permen telah lolos uji empat taraf parameter. Sementara pada pengujian kedua, permen telah lolos uji 16 taraf parameter.
Permen Susu Diduga Mengandung Narkoba di Banyumas
|
Foto: viral
|
Balai Besar POM di Semarang telah melakukan penelusuran dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas terkait isu tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel permen tidak mengandung narkoba.
Permen Diduga Mengandung PCC di Ambarawa
|
Ilustrasi prekursor PCC (Foto: Agung Pambudhy)
|
Pada September 2017 lalu, marak isu di media sosial terkait peredaran permen yang mengandung PCC di Ambarawa dengan sasaran sekolah, Badan POM memberikan bahwa kabar tersebut tidak benar.
Balai Besar POM di Semarang kemudian melakukan koordinasi dengan puskesmas UPTD Kecamatan Ambarawa dan RSUD Ambarawa dan tidak pernah dilaporkan adanya kasus keracunan permen yang diduga mengandung PCC di sekolah.
Permen Diduga Mengandung Narkoba di Pekanbaru
|
Ilustrasi pil PCC (Foto: Dok. Polda Sulsel)
|
Kejadian ini terjadi pada April 2018. Saat balita berumur 3,8 tahun mengalami gelisah dan tidak bisa tidur setelah mengonsumsi permen yang diberikan oleh kakeknya. Setelah melakukan serangkaian tes, balita ini positif narkoba yang diduga berasal dari permen yang dikonsumsunya.
Namun berdasarkan penelusuran dari BPPOM, diketahui bahwa permen yang diduga mengandung narkoba tersebut telah terdaftar di BPOM RI. Sampel permen yang dikonsumsi anak balita tersebut telah diuji di laboratorium BBPOM di Pekanbaru, dengan hasil negatif narkoba.
Minuman Mengandung Benzodiazepine di Pekanbaru
|
Foto: thinkstock
|
Setelah melakukan uji laboratorium, minuman yang dimaksud tidak mengandung narkoba atau zat yang membahayakan lainnya. Selain itu, Ketua PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) dr Eka Viora, SpKJ memastikan tidak ada efek benzodiazepine (benzo) yang memicu perilaku semacam itu.
Kasus permen yang mengandung narkoba maupun zat adiktif lainnya telah sering mencuat di publik yang menimbulkan kehebohan di masyarakat. Untuk itu, publik diminta untuk tidak mudah terporvokasi oleh berita-berita yang belum jelas sumber kebenarannya khususnya kabar yang beredar di media sosial.











































