4 Kemungkinan Komplikasi Kanker Limfoma Non-Hodgkin

4 Kemungkinan Komplikasi Kanker Limfoma Non-Hodgkin

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Selasa, 16 Okt 2018 09:31 WIB
4 Kemungkinan Komplikasi Kanker Limfoma Non-Hodgkin
Ilustrasi kanker limfoma. Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Paul Allen yang menjadi salah satu pendiri Microsoft bersama Bill Gates meninggal dunia dikarena komplikasi penyakit kanker Limfoma non-Hodgkin. Ia meninggal di usia yang ke-65 tahun yang menyisakan luka mendalam dalam dunia teknologi karena jasa-jasanya yang luar biasa.

Dikutip dari Health Direct Australia, memiliki sistem imun yang rendah adalah salah satu komplikasi dari pengobatan kanker jenis ini. Ini dikarenakan kanker tersebut bermula di sel darah putih bernama limfosit yang merupakan bagian dari sistem imun tubuh.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan komplikasi yang terjadi pada pasien kanker limfoma non-Hodgkin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mudah terkena infeksi

Foto: ilustrasi/thinkstock
Kanker limfoma non-Hodgkin adalah kanker yang bermula di sel darah putih bernama limfosit yang merupakan bagian dari sistem imun tubuh. Ini bisa menandakan mereka yang terkena penyakit ini lebih rentan terkena infeksi pada tahap awal pengobatan. Akan tetatpi biasanya sistem imun akan membaik setelah beberapa bulan atau tahun pengobatan.

Jika dirasa kamu mungkin mengalami infeksi, kamu harus melaporkan gejala apa pun kepada dokter segera karena perawatan yang cepat mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi serius. Ini sangat penting dalam beberapa bulan pertama setelah perawatan.

Gejala seperti demam, sakit kepala, otot yang sakit, diare, atau kelelahan adalah beberapa tanda terjadinya infeksi.

Infertilitas

Foto: thinkstock
Sejumlah perawatan untuk limfoma dapat berdampak pada infertilitas. Infertilitas sering bersifat sementara, tetapi dalam beberapa kasus mungkin merupakan efek samping permanen.

Orang-orang yang sangat berisiko menjadi tidak subur adalah mereka yang telah menerima kemoterapi dan radioterapi dosis tinggi. Tapi jangan khawatir, tim medis pasti sudah memperkirakan risiko infertilitas. Kadang-kadang, pasien pria menyimpan sampel sperma mereka dan pasien wanita menyimpan sel telur untuk digunakan ketika perawatan mereka selesai.

Penggunaan kontrasepsi sangat dianjurkan selama kemoterapi dan selama satu tahun sesudahnya karena kemoterapi dapat merusak embrio.

Masalah kesehatan lainnya

Foto: Thinkstock
Perawatan untuk limfoma dapat meningkatkan risiko mendapatkan masalah kesehatan lainnya seperti penyakit jantung, penyakit paru-paru, penyakit ginjal, penyakit tiroid, diabetes dan katarak pada usia yang lebih muda dari biasanya.

Didiagnosis kanker juga dapat meningkatkan risiko depresi. Semua kondisi ini dapat dikelola secara efektif jika kamu secara aktif melaporkan gejala yang tidak biasa ke dokter.

Kanker lainnya

Foto: thinkstock
Orang yang memiliki kanker memiliki kemungkinan untuk mengembangkan kanker lainnya. Kemoterapi dan radioterapi semakin meningkatkan risiko ini.
Mengadopsi gaya hidup sehat (tidak merokok, menjaga berat badan yang sehat dengan diet seimbang, berolahraga teratur) tentunya bisa membantu kamu untuk menghindari terkena kanker kedua. Ingat, mengonsultasikan semua gejala yang terjadi pada dirimu adalah kunci untuk memiliki kesehatan yang semakin baik. Pikiran yang positif juga menjadi hal yang bisa membantu kesehatan makin meningkat.
Halaman 2 dari 5

Kanker limfoma non-Hodgkin adalah kanker yang bermula di sel darah putih bernama limfosit yang merupakan bagian dari sistem imun tubuh. Ini bisa menandakan mereka yang terkena penyakit ini lebih rentan terkena infeksi pada tahap awal pengobatan. Akan tetatpi biasanya sistem imun akan membaik setelah beberapa bulan atau tahun pengobatan.

Jika dirasa kamu mungkin mengalami infeksi, kamu harus melaporkan gejala apa pun kepada dokter segera karena perawatan yang cepat mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi serius. Ini sangat penting dalam beberapa bulan pertama setelah perawatan.

Gejala seperti demam, sakit kepala, otot yang sakit, diare, atau kelelahan adalah beberapa tanda terjadinya infeksi.

Sejumlah perawatan untuk limfoma dapat berdampak pada infertilitas. Infertilitas sering bersifat sementara, tetapi dalam beberapa kasus mungkin merupakan efek samping permanen.

Orang-orang yang sangat berisiko menjadi tidak subur adalah mereka yang telah menerima kemoterapi dan radioterapi dosis tinggi. Tapi jangan khawatir, tim medis pasti sudah memperkirakan risiko infertilitas. Kadang-kadang, pasien pria menyimpan sampel sperma mereka dan pasien wanita menyimpan sel telur untuk digunakan ketika perawatan mereka selesai.

Penggunaan kontrasepsi sangat dianjurkan selama kemoterapi dan selama satu tahun sesudahnya karena kemoterapi dapat merusak embrio.

Perawatan untuk limfoma dapat meningkatkan risiko mendapatkan masalah kesehatan lainnya seperti penyakit jantung, penyakit paru-paru, penyakit ginjal, penyakit tiroid, diabetes dan katarak pada usia yang lebih muda dari biasanya.

Didiagnosis kanker juga dapat meningkatkan risiko depresi. Semua kondisi ini dapat dikelola secara efektif jika kamu secara aktif melaporkan gejala yang tidak biasa ke dokter.

Orang yang memiliki kanker memiliki kemungkinan untuk mengembangkan kanker lainnya. Kemoterapi dan radioterapi semakin meningkatkan risiko ini.
Mengadopsi gaya hidup sehat (tidak merokok, menjaga berat badan yang sehat dengan diet seimbang, berolahraga teratur) tentunya bisa membantu kamu untuk menghindari terkena kanker kedua. Ingat, mengonsultasikan semua gejala yang terjadi pada dirimu adalah kunci untuk memiliki kesehatan yang semakin baik. Pikiran yang positif juga menjadi hal yang bisa membantu kesehatan makin meningkat.
(ask/up)

Berita Terkait