"Depresi itu tinggi, data di Indonesia itu depresi nomor satu untuk kasus rawat jalan. Jadi bukan kasus di rumah sakit itu masih psychotic, tapi kalau untuk kasus rawat jalan itu paling banyak depresi," papar salah satu psikolog dari Himpunan Psikolog (Himpsi) Jatim Atikah Dian Ariana, Senin (15/10/2018).
Dari hal ini, Atikah mengaku cukup prihatin, lantaran kasus ini ibarat puncak gunung es. Yang mana, banyak remaja yang di permukaan tak terlihat depresi, namun memendam banyak perasaan gelisah di bawah permukaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuma untuk yang kita tangkap itu puncak gunung esnya, karena banyak sekali remaja yang merasa malu untuk ke pusat layanan untuk mencari layanan yang tepat ketika dia merasa stres atau depresi, dengan stigma yang banyak berkembang ketika psikolog misalnya orang gila jadi malu takut dan khawatir dengan biaya," lanjutnya.
Namun, untuk masalah biaya, Atikah menegaskan remaja tak perlu khawatir. Lantaran beberapa universitas memiliki layanan psikologi yang bisa diakses gratis. Psikolog dari Unair ini mengatakan di Unair, Untag hingga Ubaya juga menyediakan layanan ini.
"Kalau biaya, di banyak sekali Universitas banyak sekali layanan psikologi yang bisa diakses misalnya di Surabaya di Unair, karena saya dari Unair unit layanan psikologi itu untuk mahasiswa bisa gratis. Kalau di Untag dan Ubaya saya tahu juga ada layanan psikologi tapi untuk detailnya saya kurang tahu," ungkapnya.
Sementara untuk umum, Atikah mengatakan di beberapa puskesmas besar di Surabaya juga telah menyediakan layanan psikologi.
"Setiap puskesmas besar, saya memang tidak hafal tapi kan di Surabaya punya 63 Puskesmas unit layanan psikologi atau unit jiwa atau unit psychiatry, itu bisa diambil untuk konseling. Jadi remaja bisa menggunakan akses ke sana apapun cara masuknya, apakah BPJS atau tidak BPJS, unit itu ada," pungkasnya.
Tonton juga 'Bijaksana Gunakan Medsos, Jangan Sampai Depresi':
(Hilda Meilisa Rinanda/fds)











































