"Dulu banget aku pernah mengalami mental depression, long before this whole instagram things," ujar Karin dalam video yang dia unggah pada akun Youtube channel pribadinya.
Menurut Veronica Adesla, MPsi, psikolog klinis dari Personal Growth, depresi tidak terjadi secara tiba-tiba. Awalnya bisa dari perasaan yang dipendam, kekecewaan yang tidak diungkapkan, lalu kemudian makin lama makin bertambah dan membuat sesak di dada. Tanpa terasa suasana hati menjadi mudah murung, mudah tersinggung, terluka, tidak berharga, dan tidak bersemangat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vero menjelaskan bahwa sangat penting untuk kita memberikan tanggapan yang dapat membantu bagi para penyandang depresi ketika mereka bercerita atau meminta bantuan. Adapun yang bisa dilakukan adalah:
- Bersikap empati
- Mendengarkan
- Tidak menghakimi
- Menghadirkan suasana nyaman dan hangat
- Memberikan semangat dan masukan praktis
"Para pejuang depresi memahami bahwa kondisi yang mereka alami tidaklah mudah. Mereka berjuang untuk keluar dari gelap dan mencari tahu bahwa keberadaannya di dalam kehidupan ini bermakna untuk orang lain," tambahnya.
Adanya keberadaan orang lain yang secara tulus peduli, memberikan perhatian, menyediakan hati dan telinga untuk mendengar menjadi vitamin yang sangat manjur untuk mereka agar dapat melewati masa-masa kritis yang dialami.
Tonton juga 'Awkarin Curhat Panjang Lebar soal Alasannya Tinggalkan Instagram':
(up/up)











































