"Secara umum, ini akan menjadi payung hukum adanya kerja sama kesehatan antara Indonesia dengan Belanda, secara detil bentuk kerja samanya nanti," kata Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (6/11/2018).
Dalam kerjasama ini, terdapat beberapa poin yang nantinya ingin dijadikan acuan oleh kedua belah pihak dalam peningkatan kualitas di bidang kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menkes menambahkan ingin mengadaptasi sistem transit hospital yang sudah dilakukan oleh Belanda untuk mempermudah pasien pasca operasi. Nantinya, pasien akan mendapat perawatan penuh dari dokter dan perawat yang sudah terlatih dengan baik.
"Pernah saya lihat juga transit hospital jadi untuk memperpendek di RS. Sudah habis operasi jangan terlalu lama, 2-3 hari kita pindah ke transit hospital," ujarnya.
"Disana yang bekerja bukan dokter spesialis tapi dokter yang menjaga, bisa dokter umum atau perawat. Tapi kalau ada apa-apa dia masih bisa komunikasi dgn dokternya," tambahnya.
Selain itu, Menkes mengharapkan adanya joint venture terkait alat kedokteran yang belum bisa di produksi sendiri.
"Joint venture investasi tapi bukan barang kedokteran yang besar tapi bisa nggak kalau kita usahakan equipment yang kecil kayak misalnya pinset, gunting. Saya mengharapkan yang keseharian dipakai. Kita saat ini sudah produksi masker, baju operasi, handscoon, dan kassa steril," tutupnya.











































