Jakarta -
Penyanyi Jessie J bercerita kepada penggemarnya bahwa ia divonis dokter tidak bisa memiliki keturunan biologis akibat masalah pada rahimnya sejak 4 tahun yang lalu. Infertilitas atau kemandulan bisa menjadi salah satu alasan wanita bahkan pria mengalami kesulitan memiliki anak.
Gangguan kesuburan tidak selalu disebabkan gaya hidup yang buruk akibat kebiasaan seksual. Bisa juga disebabkan karena hormon dan masalah pada rahim. Berikut beberapa kondisi yang memungkinkan wanita alami kemandulan seperti yang dikutip dari Mayoclinic.
Gangguan ovulasi
Foto: Getty Images
|
Gangguan ovulasi merupakan masalah dengan pengaturan hormon reproduksi atau kelenjar pituitari pada ovarium. Sekitar 1 dari 4 pasangan mengalami infertilitas yang disebabkan oleh gangguan ovulasi.Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan gangguan ovulasi, seperti Polycystic Ovary Syndrom (PCOS) yang menyebabkan hormon menjadi tidak seimbang sehingga mempengaruhi ovulasi. PCOS dikaitkan dengan resistensi insulin dan obesitas, pertumbuhan rambut abnormal pada wajah atau tubuh, dan jerawat.
Selain itu juga bisa disebabkan oleh kegagalan ovarium. Hal ini disebabkan akibat ovarium tidak lagi menghasilkan telur, biasanya terjadi pada wanita di bawah usia 40 tahun.
Kerusakan tuba fallopi
Foto: Thinkstock
|
Tabung fallopi yang rusak atau tersumbat membuat sperma tidak bisa sampai ke sel telur yang akhirnya menghalangi sel telur untuk dibuahi ke dalam rahim. Penyebab kerusakan tuba fallopi adalah penyakit radang panggul, infeksi saluran uterus, dan mengidap penyakit infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore. Faktor risiko lain adalah pernah melakukan operasi di perut atau panggul, termasuk operasi untuk kehamilan etopik.
Endometriosis
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang biasanya tumbuh di implan rahim menjadi tumbuh di lokasi lain. Pertumbuhan jaringan ekstra ini dapat menyebabkan jaringan parut, yang dapat menghalangi saluran fallopi dan menghalangi sel telur dan sperma dari penyatuan.Endometriosis juga dapat mempengaruhi lapisan rahim, mengganggu implantasi telur yang dibuahi. Kondisi ini juga tampaknya mempengaruhi kesuburan dengan cara yang kurang langsung, seperti kerusakan pada sperma atau telur.
Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan
Foto: Getty Images
|
Kadang-kadang, penyebab infertilitas tidak bisa ditemukan. Kombinasi beberapa faktor kecil pada kedua pasangan dapat menyebabkan masalah kesuburan yang tidak dapat dijelaskan.Meskipun frustrasi karena tidak mendapatkan jawaban spesifik, masalah ini dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Jika hal ini terjadi, segera jalani pengobatan untuk infertilitas.
Gangguan ovulasi merupakan masalah dengan pengaturan hormon reproduksi atau kelenjar pituitari pada ovarium. Sekitar 1 dari 4 pasangan mengalami infertilitas yang disebabkan oleh gangguan ovulasi.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan gangguan ovulasi, seperti Polycystic Ovary Syndrom (PCOS) yang menyebabkan hormon menjadi tidak seimbang sehingga mempengaruhi ovulasi. PCOS dikaitkan dengan resistensi insulin dan obesitas, pertumbuhan rambut abnormal pada wajah atau tubuh, dan jerawat.
Selain itu juga bisa disebabkan oleh kegagalan ovarium. Hal ini disebabkan akibat ovarium tidak lagi menghasilkan telur, biasanya terjadi pada wanita di bawah usia 40 tahun.
Tabung fallopi yang rusak atau tersumbat membuat sperma tidak bisa sampai ke sel telur yang akhirnya menghalangi sel telur untuk dibuahi ke dalam rahim. Penyebab kerusakan tuba fallopi adalah penyakit radang panggul, infeksi saluran uterus, dan mengidap penyakit infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore. Faktor risiko lain adalah pernah melakukan operasi di perut atau panggul, termasuk operasi untuk kehamilan etopik.
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang biasanya tumbuh di implan rahim menjadi tumbuh di lokasi lain. Pertumbuhan jaringan ekstra ini dapat menyebabkan jaringan parut, yang dapat menghalangi saluran fallopi dan menghalangi sel telur dan sperma dari penyatuan.
Endometriosis juga dapat mempengaruhi lapisan rahim, mengganggu implantasi telur yang dibuahi. Kondisi ini juga tampaknya mempengaruhi kesuburan dengan cara yang kurang langsung, seperti kerusakan pada sperma atau telur.
Kadang-kadang, penyebab infertilitas tidak bisa ditemukan. Kombinasi beberapa faktor kecil pada kedua pasangan dapat menyebabkan masalah kesuburan yang tidak dapat dijelaskan.
Meskipun frustrasi karena tidak mendapatkan jawaban spesifik, masalah ini dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Jika hal ini terjadi, segera jalani pengobatan untuk infertilitas.
(Khadijah Nur Azizah/fds)