Jakarta -
Pernah nggak tiba-tiba terbangun tetapi pas lihat jam, ternyata masih pukul 1 pagi? Agak menyebalkan ya. Apalagi kalau sudah tidak bisa tidur lagi.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang menjadi tiba-tiba terbangun ketika tidur. Bisa karena gangguan pernapasan, gelisah, atau karena mimpi buruk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut berbagai kemungkinan sering terbangun saat tidur dikutip dari SELF.
Alami gangguan pernapasan
Foto: admn
|
Jika tiba-tiba terbangun lalu merasa kehabisan napas, mungkin kamu mengalami kondisi sleep apnea atau gangguan pernapasan. Sleep apnea bisa menyebabkan napas menjadi terhenti sesaat ketika sedang tidur.Ketika memiliki gangguan ini, otot di tenggorokan menjadi terlalu tenang yang mengakibatkan oksigen menjadi sulit untuk masuk ke dalam paru-paru. Jika mengalami sleep apnea, otak tidak memberi sinyal ke otot yang mengontrol pernapasan sehingga kadar oksigen menjadi turun.
Kelenjar tiroid terlalu aktif
Foto: thinkstock
|
Kelenjar tiroid mengontrol beberapa fungsi organ lain sehingga ketika terlalu aktif maka akan menyebabkan beberapa kondisi yang membuat beberapa perubahan pada sistem kerja tubuh.Kelenjar tiroid yang terlalu aktif akan menyebabkan kesulitan tidur di malam hari, peningkatan detak jantung, berkeringat, gangguan kecemasan, bahkan tremor.
Makan terlalu banyak sesaat sebelum tidur
Foto: Thinkstock
|
Makan terlalu banyak sebelum waktu tidur akan membuat tidur menjadi sulit dan sering terbangun ketika tidur. Hal ini disebabkan karena kadar asam dalam perut naik ke tenggorokan yang mengakibatkan sesak napas.Nggak cuman itu, makan banyak sebelum tidur juga bisa menyebabkan produksi gas dalam perut meningkat. Jika ini terjadi, perut menjadi sakit yang menyebabkan kamu terbangun ketika sedang terlelap.
Memiliki sindrom kaki gelisah
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Restlest legs syndrom (RLS) atau sindrom kaki gelisah menyebabkan tubuh bagian bawah menjadi terasa berdenyut, gatal, tertarik, atau sensasi lainnya.Jika memiliki RLS, rasa untuk sering menggoyangkan kaki secara terus menerus. Gelaja ini kebanyakan terjadi ketika sore dan malam hari dan menjadi parah ketika sedang tidur.
Jika tiba-tiba terbangun lalu merasa kehabisan napas, mungkin kamu mengalami kondisi sleep apnea atau gangguan pernapasan. Sleep apnea bisa menyebabkan napas menjadi terhenti sesaat ketika sedang tidur.
Ketika memiliki gangguan ini, otot di tenggorokan menjadi terlalu tenang yang mengakibatkan oksigen menjadi sulit untuk masuk ke dalam paru-paru. Jika mengalami sleep apnea, otak tidak memberi sinyal ke otot yang mengontrol pernapasan sehingga kadar oksigen menjadi turun.
Kelenjar tiroid mengontrol beberapa fungsi organ lain sehingga ketika terlalu aktif maka akan menyebabkan beberapa kondisi yang membuat beberapa perubahan pada sistem kerja tubuh.
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif akan menyebabkan kesulitan tidur di malam hari, peningkatan detak jantung, berkeringat, gangguan kecemasan, bahkan tremor.
Makan terlalu banyak sebelum waktu tidur akan membuat tidur menjadi sulit dan sering terbangun ketika tidur. Hal ini disebabkan karena kadar asam dalam perut naik ke tenggorokan yang mengakibatkan sesak napas.
Nggak cuman itu, makan banyak sebelum tidur juga bisa menyebabkan produksi gas dalam perut meningkat. Jika ini terjadi, perut menjadi sakit yang menyebabkan kamu terbangun ketika sedang terlelap.
Restlest legs syndrom (RLS) atau sindrom kaki gelisah menyebabkan tubuh bagian bawah menjadi terasa berdenyut, gatal, tertarik, atau sensasi lainnya.
Jika memiliki RLS, rasa untuk sering menggoyangkan kaki secara terus menerus. Gelaja ini kebanyakan terjadi ketika sore dan malam hari dan menjadi parah ketika sedang tidur.
(kna/up)