Ustad Arifin Ilham Disebut Infeksi Paru, Kuman Berikut Paling Sering Jadi Penyebab

Ustad Arifin Ilham Disebut Infeksi Paru, Kuman Berikut Paling Sering Jadi Penyebab

Firdaus Anwar - detikHealth
Selasa, 08 Jan 2019 18:30 WIB
Ustad Arifin Ilham Disebut Infeksi Paru, Kuman Berikut Paling Sering Jadi Penyebab
Foto: Ustaz Agus Dermawan menjenguk Ustaz Arifin Ilham di RSCM, Jakarta Pusat. (Azizah-detikcom)
Jakarta - Ustaz Arifin Ilham tengah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Menurut KH Agus Dermawan yang datang menjenguk ada informasi bahwa Arifin Ilham dirawat akibat penyakit infeksi paru-paru.

"Khusus kepada Bapak Arifin Ilham, saya bersedia hati waktu tadi semoga Allah memberikan mukjizat yang amat sangat dahsyat buat beliau yang sudah terdeteksi barusan saja. Mohon izin dari stafnya Ustad Syukur ada juga di paru ada infeksi juga," kata Agus seperti dikutip dari detikHot pada Selasa (8/1/2019).

Apa yang menyebabkan infeksi paru pada Ustaz Arifin Ilham belum diketahui pasti. Hanya saja secara umum ada beberapa mikroorganisme yang biasa ditemukan menyerang paru-paru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut rangkumannya seperti dikutip dari Asosiasi Paru-paru Amerika Serikat:

Bakteri pneumonia

Foto: BSIP/UIG Via Getty Images
Bakteri pneumonia adalah beberapa jenis bakteri yang diketahui bisa masuk ke dalam paru-paru lewat saluran napas atau darah menyebabkan pneumonia. Beberapa contohnya seperti pneumokokus, legionella, chlamydia, dan mycoplasma.

Siapa saja bisa terinfeksi dan dampaknya tergantung dari situasi kekebalan tubuh seseorang.

Virus

Foto: Getty Images
Virus seperti influenza atau pilek sebagian besar menginfeksi saluran napas bagian atas namun pada beberapa kasus bisa juga menyebar sampai ke paru-paru. Begitu sampai ke paru-paru virus akan berkembang secara cepat.

Dibandingkan infeksi bakteri, infeksi paru-paru oleh virus disebut biasanya terjadi lebih singkat dan berbahaya.

Fungi

Foto: iStock
Kadang infeksi paru-paru juga bisa disebabkan oleh fungi atau jamur. Beberapa contohnya seperti aspergillus, candida, hingga pneumocystis.

Berbeda pada kasus infeksi bakteri dan virus, infeksi oleh fungi seringnya tidak menimbulkan gejala. Seseorang bisa jatuh sakit bila kebetulan daya tahan tubuhnya sedang lemah.

Tuberkulosis

Foto: ilustrasi/thinkstock
Tuberkulosis (TB) sebetulnya adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Ini adalah salah satu penyakit infeksi pada paru-paru yang paling banyak memakan korban jiwa dengan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut tahun 2017 ada 1,6 juta orang meninggal karenanya.

Salah satu yang membuat TB begitu mematikan adalah karena mudah disebarkan dan sulit untuk diobati oleh antibiotik.

Halaman 2 dari 5
Bakteri pneumonia adalah beberapa jenis bakteri yang diketahui bisa masuk ke dalam paru-paru lewat saluran napas atau darah menyebabkan pneumonia. Beberapa contohnya seperti pneumokokus, legionella, chlamydia, dan mycoplasma.

Siapa saja bisa terinfeksi dan dampaknya tergantung dari situasi kekebalan tubuh seseorang.

Virus seperti influenza atau pilek sebagian besar menginfeksi saluran napas bagian atas namun pada beberapa kasus bisa juga menyebar sampai ke paru-paru. Begitu sampai ke paru-paru virus akan berkembang secara cepat.

Dibandingkan infeksi bakteri, infeksi paru-paru oleh virus disebut biasanya terjadi lebih singkat dan berbahaya.

Kadang infeksi paru-paru juga bisa disebabkan oleh fungi atau jamur. Beberapa contohnya seperti aspergillus, candida, hingga pneumocystis.

Berbeda pada kasus infeksi bakteri dan virus, infeksi oleh fungi seringnya tidak menimbulkan gejala. Seseorang bisa jatuh sakit bila kebetulan daya tahan tubuhnya sedang lemah.

Tuberkulosis (TB) sebetulnya adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Ini adalah salah satu penyakit infeksi pada paru-paru yang paling banyak memakan korban jiwa dengan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut tahun 2017 ada 1,6 juta orang meninggal karenanya.

Salah satu yang membuat TB begitu mematikan adalah karena mudah disebarkan dan sulit untuk diobati oleh antibiotik.

(fds/up)

Berita Terkait