Kejadian yang dilaporkan dalam jurnal BMJ Case Reports ini bermula saat sang wanita menemui dokter umum karena keluhan iritasi mata. Sang dokter yang menanganinya lalu memberi resep obat cairan lubrikan VitA-POS, biasa dipakai untuk masalah mata kering dan erosi kornea.
Tapi karena tulisan yang mungkin kurang jelas, apoteker memberinya obat kuat Vitaros.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dr Magdalena Edington sebagai penulis laporan mengatakan kasus ini menjadi tanda pentingnya kejelasan tulisan dokter. Disarankan agar dokter menulis resep dengan huruf kapital agar meminimalisir kekeliruan antara seluruh pihak yang mungkin terlibat dalam pengobatan pasien.
"Kekeliruan resep memang umum, apalagi pada obat-obat dengan nama dan bungkus yang mirip. Tapi kasus ini cukup langka karena tidak ada individu yang sadar, antara dokter dan apotekernya, mempertanyakan mengapa resep obat disfungsi ereksi diberikan untuk pasien wanita dengan instruksi pemakaian obat mata," ujar Dr Magdalena seperti dikutip dari BBC, Rabu (9/1/2019).
"Kamu yakin ini kasus yang penting untuk dilaporkan. Mempromosikan kesadaran pentingnya kemampuan penyampaian resep obat," pungkas Dr Magdalena











































