Banyak Ngomong Waktu Debat, Ini Tips Biar Tenggorokan Nggak Cepat Kering

Banyak Ngomong Waktu Debat, Ini Tips Biar Tenggorokan Nggak Cepat Kering

Ayunda Septiani - detikHealth
Selasa, 15 Jan 2019 18:53 WIB
Banyak Ngomong Waktu Debat, Ini Tips Biar Tenggorokan Nggak Cepat Kering
Tips supaya tenggorokan nggak cepat kering saat debat. Foto: Andhika Akbaryansyah/detikcom
Jakarta - Debat Capres-Cawapres babak pertama akan digelar pada Kamis, (17/1/2019) mendatang. Berbicara terus dalam debat yang panjang ini tentu membuat tenggorokan serak dan haus.

Nggak cuman pas debat, orang yang hobi ngomong atau cerewet pun rentan dehidrasi akibat jumlah saliva atau air liur yang menurun akibat berbicara terlalu lama.

Namun jangan khawatir. Beberapa tips berikut bisa dilakukan biar tetap terhidrasi dan membantu mengurangi rasa serak dan kering pada saat kamu berbicara, dikutip detikHelath dari berbagai sumber.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapkan botol air minum

Foto: Dadan Kuswaraharja
Tubuh disarankan untuk mengonsumsi cairan sekitar 8 gelas sehari, namun takaran tersebut bisa saja berubah jika kamu dalam kondisi panas atau melakukan aktivitas fisik yang membuat berkeringat.

Sering merasa dehidrasi cobalah untuk mulai menyiapkan botol air minum yang mudah dibawa kemana saja. Jika selalu menyiapkan botol yang berisikan air minum, akan terhindar dari dehidrasi.

Selalu isi botol jika sudah habis

Foto: Thinkstock
Didrasi paling baik dipertahankan jika cairan dikonsumsi secara teratur, usahakan selalu menjaga cairan yang masuk kedalam tubuh dengan takaran yang cukup. Jagar terhindar dari dehidrasi.

Biasakan untuk mengisi botol air minun yang sudah habis, agar kamu selalu termotivasi untuk selalu mengisi cairan tubuh dengan seimbang.

Jangan tunggu haus

Foto: thinkstock
Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup cairan untuk bisa berfungsi dengan normal. Orang yang mengalami dehidrasi akan sering terasa harus, setelah merasakan haus baru mengonsumsi air minum.

Hal ini tidak bisa ditiru, hanya minum saat haus tidak memaksimalkan cairan yang akan masuk kedalam tubuh, dan akan menimbulkan rasa harus terus-menerus.

Mengonsumsi makanan mengandung air

Foto: iStock
Kandungan air dalam makanan dibutuhkan untuk menggantikan jumlah cairan yang ada dalam tubuh. Buah-buahan yang secara alami banyak mengandung air di antaranya adalah semangka, melon, anggur dan tomat.

Minum jus, air ataupun cairan yang mengandung kalori lainnya dapat membantu menjaga tubuh terhindar dari dehidrasi, sehingga dapat memberikan energi pada tubuh.

Halaman 2 dari 5
Tubuh disarankan untuk mengonsumsi cairan sekitar 8 gelas sehari, namun takaran tersebut bisa saja berubah jika kamu dalam kondisi panas atau melakukan aktivitas fisik yang membuat berkeringat.

Sering merasa dehidrasi cobalah untuk mulai menyiapkan botol air minum yang mudah dibawa kemana saja. Jika selalu menyiapkan botol yang berisikan air minum, akan terhindar dari dehidrasi.

Didrasi paling baik dipertahankan jika cairan dikonsumsi secara teratur, usahakan selalu menjaga cairan yang masuk kedalam tubuh dengan takaran yang cukup. Jagar terhindar dari dehidrasi.

Biasakan untuk mengisi botol air minun yang sudah habis, agar kamu selalu termotivasi untuk selalu mengisi cairan tubuh dengan seimbang.

Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup cairan untuk bisa berfungsi dengan normal. Orang yang mengalami dehidrasi akan sering terasa harus, setelah merasakan haus baru mengonsumsi air minum.

Hal ini tidak bisa ditiru, hanya minum saat haus tidak memaksimalkan cairan yang akan masuk kedalam tubuh, dan akan menimbulkan rasa harus terus-menerus.

Kandungan air dalam makanan dibutuhkan untuk menggantikan jumlah cairan yang ada dalam tubuh. Buah-buahan yang secara alami banyak mengandung air di antaranya adalah semangka, melon, anggur dan tomat.

Minum jus, air ataupun cairan yang mengandung kalori lainnya dapat membantu menjaga tubuh terhindar dari dehidrasi, sehingga dapat memberikan energi pada tubuh.

(up/up)

Berita Terkait