Sekretaris Sebut Badan Ahok Proporsional, Bagaimana Mengukurnya?

Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan bebas dari penjara Kamis (24/1). Sekretaris Ahok, Ima Mahdiah, mengatakan eks Gubernur DKI Jakarta dalam kondisi baik dan badannya lebih 'proporsional'.

Sebenarnya, kapan sih badan dikatakan proporsional? Dikutip dari situs Spotebi, tubuh ideal versi pria dan wanita sama menggunakan standar Body Mass Index (BMI) atau indeks massa tubuh.

Standar ini dihitung dari berat badan dalam kg, dibagi dengan kadrat tinggi badan dalam meter. BMI kurang dari 18,5 kg/m2 menandakan berat badan kurang, sedangkan nilai 18,5 hingga 22,9 mengindikasikan berat badan normal. Untuk BMI 23 hingga 29,9 tandanya terjadi berat badan berlebih, sedangkan lebih dari 30 mengindikasikan obesitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain BMI, rasio pinggang dan pinggul juga kerap digunakan untuk mengindikasikan tubuh ideal. Waist Hip Ratio (WHR) mengindikasikan kandungan lemak di bagian tengah tubuh yang mempengaruhi kesehatan dan penampilan seseorang. Rasio ini biasanya menghasilkan body image yang menandakan seberapa menarik pria dan wanita bagi lingkungan sekitar.

Terlepas dari hitungan BMI dan WHR, riset yang dilakukan Mary-Ellen Brierley dari Department of Psychology di Macquarie University, Australia mengingatkan untuk tidak terjebak dakam ukuran tersebut. Dalam riset The Body and the Beautiful: Health, Attractiveness and Body Composition in Men's and Women's Bodies, Bierley membuktikan ukuran tubuh ideal dan menarik belum tentu mengindikasikan sehat. Responden cenderung melihat bodi kurus lebih ideal dan tampak menarik daripada yang sesuai parameter kesehatan.

Tubuh Ahok dikatakan proporsional oleh sekretarisnya, Aima Mahdiah, baru-baru ini. "Baik, dia. Badannya juga sudah fit. Oke sih dia. Maksudnya, sebelumnya kan sempat kegemukan. Kalau sekarang sudah lebih proporsional," katanya, dikutip dari detiknews.

Tonton juga video 'Usai Bebas, Ahok Minta Dipanggil BTP':

[Gambas:Video 20detik]

(up/up)