dr Noviyanti, SpOG dari Mayapada Hospitals Tangerang menyebutkan bahwa keguguran bisa dipicu dari aktivitas sehari-hari seperti kerap naik-turun tangga. Ia menyebut sebaiknya ibu hamil yang kandungannya masih muda tidak diizinkan mengerjakan pekerjaan rumah.
"Seringkali saya dapatkan banyak wanita-wanita hamil yang merasa dirinya kuat dan mampu, kemudian mengerjakan pekerjaan rumah seperti nyapu dan ngepel, berbenah rumah, itu bisa memicu keguguran," tuturnya saat dihubungi detikHealth, Selasa (19/2/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari situs WebMD, ada juga beberapa kondisi kesehatan yang bisa meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil. Sehingga disarankan untuk mengobati dan melakukan perawatan terlebih dahulu untuk mencegah keguguran. Beberapa kondisi kesehatan tersebut meliputi:
1. Gangguan autoimun
Sebuah kondisi di mana sel-sel di dalam tubuh yang melawan infeksi justru berbalik melawan jaringan yang sehat. Gangguan autoimun yang bisa meningkatkan risiko keguguran antara lain sindrom antifosfolipid (APS) dan lupus (sistemik lupus erimatosus).
APS bisa menyebabkan tubuh memproduksi antibodi yang menyerang lemak tertentu yang yang menempel di pembuluh darah dan bisa menyebabkan penggumpalan darah. Sementara lupus dapat menyebabkan bengkak, nyeri, dan kerusakan organ, biasanya menyerang sendi, kulit, ginjal, paru-paru dan pembuluh darah.
Baca juga: Arumi Bachsin Keguguran |
2. Obesitas
Wanita yang memiliki berat badan berlebih dan masuk ke dalam kategori obesitas membuat dirinya berisiko keguguran. Seseorang disebut obesitas apabila memiliki indeks massa tubuh lebih dari angka 30.
3. Masalah hormon
Masalah hormon seperti sindrom ovarium polikistik atau PCOS dan cacat fase luteal bisa menyebabkan keguguran berulang. Fase luteal adalah fase di mana wanita memiliki kadar progesteron yang rendah, di mana progesteron adalah hormon yang membantu mengatur masa menstruasi dan menyiapkan tubuh untuk kehamilan.
4. Diabetes tipe 1 atau 2
Diabetes merupakan kondisi di mana tubuh memiliki kadar gula atau glukosa yang tinggi di dalam darah. Wanita yang terdiagnosis diabetes memiliki risiko untuk keguguran jika hamil.
5. Masalah tiroid
Masalah tiroid seperti hipotiroid dan hipertiroid bisa meningkatkan risiko keguguran. Tiroid merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu yang berada di leher.
Hipotiroid merupakan kondisi di mana saat kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid, sementara hipertiroid sebaliknya, yakni saat kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tersebut.











































