Berikut, detikHealth merangkum sejumlah fakta terkait kecanduan narkoba jenis sabu.
Ciri-ciri pemakai sabu
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efek penyalahgunaan sabu
Sabu merupakan nama lain dari kristal methamphetamine, yakni jenis narkoba yang memiliki sifat stimulansia. Artinya, zat terlarang ini memberikan efek penuh energi. Tak heran bila pemakainya selalu tampak energik, seperti tidak pernah kenal lelah.
Namun di sisi lain, penggunaan sabu juga memicu efek samping yang mengerikan pada susunan saraf pusat di otak. Sabu dan beberapa jenis narkotika lainnya bisa memicu halusinasi dan bahkan depresi. Kondisi lain yang bisa muncul pada overdosis adalah gagal jantung.
Temuan kondom
Dalam foto-foto yang beredar tampak sebungkus kondom berwarna kuning berada di samping bungkus rokok dan asbak serta beberapa batang sedotan. Disebut-sebut, polisi menemukan kondom dalam penangkapan Andi Arief.
Tidak disebutkan keterkaitan antara temuan kondom dengan dugaan penyalahgunaan sabu. Pun dalam rilis, tidak disebut ada temuan barang bukti tersebut.
amun beberapa pakar menyebut, efek penyalahgunaan sabu bisa merangsang dopamin yang membuat aktivitas seksual terasa lebih menggairahkan. Tentu saja bukan tanpa efek samping. Efek sabu lama-kelamaan justru merusak dopamin sehingga seseorang tidak bisa lagi merasakan sensasi bercinta.
Bisa direhabilitasi
Sekali terjerat sabu-sabu, seseorang akan sulit untuk melepaskan diri. Butuh serangkaian proses rehabilitasi yang umumnya tidak mudah. Dimulai dengan pembersihan racun-racun di dalam tubuh atau disebut detoksifikasi, yang konon merupakan tahapan paling berat karena pecandu bisa merasakan sakaw.
Tahapan berikutnya adalah rehabilitasi sosial dan rohani, lalu dilanjutkan dengan after care. Pendampingan dari support group termasuk dalam tahapan ini.











































