"Kita mengenal penyakit tuli mendadak yang identik dengan stroke telinga. Meski hanya 1 persen, kondisi ini merupakan salah satu yang menyebabkan hilangny fungsi pendengaran," kata Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (PP Perhati-KL) Indonesia dr Soekirman Soekin, Sp.THT-KL (K).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasien yang mengalami tuli mendadak biasanya akan dibawa ke unit penanganan darurat di rumah sakit. Menurut dr Soekirman, pasien selanjutnya akan menjalani pemeriksaan terkait kondisi sebelum hilangnya pendengaran. Penanganan untuk mengembalikan fungsi pendengaran akan disesuaikan dengan hasil diagnosa. Hasil penanganan tidak bisa ditentukan karena bergantung kondisi dan penyebab hilangnya pendengaran.
Secara umum kondisi tuli mendadak bisa dicegah, misal tidak terlalu sering menggunakan earphone dan headset dengan volume maksimal. Hal ini untuk menjaga fungsi dan kesehatan seluruh organ dalam telinga. Selain itu, daerah sekitar telinga dijaga jangan sampai terbentur atau terkena pukulan, yang berisiko mencederai bagian telinga. Pencegahan lain adalah dengan selalu menerapkan pola hidup sehat.
Tonton juga video Manfaat Terapi Kejut Listrik bagi Penderita Stroke:












































