Hampir semua bagian dunia mengalami wabah mengalami wabah dengan paling parah di Afrika yang kasusnya meningkat hingga 700 persen. Amerika Serikat (AS), Ukraina, Perancis, dan Filipina jadi negara yang baru-baru ini dilaporkan kewalahan dengan wabah campak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun negara kaya dengan tingkat vaksinasi yang tinggi juga terjadi peningkatan campak. Ini karena ada kelompok-kelompok di populasi memilih menolak memvaksinasi anak akibat penyebaran pesan anti-vaksin yang keliru di media sosial," lanjut James.
Campak sendiri bukan penyakit yang bisa dianggap sepele. WHO memperkirakan ada 100 ribu orang meninggal setiap tahun karena komplikasi berbahaya dari campak seperti diare, infeksi saluran napas, hingga pembengkakan otak.
Di Indonesia sendiri kasus campak juga disebut mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Pada Februari 2018 contohnya ditemukan ratusan kasus campak di daerah Asmat, Papua, membuatnya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Kita harus belajar dari kejadian di Asmat. 750 anak meninggal karena campak," ungkap Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Aman Bhakti Pulungan kala itu.
Tonton juga video Wabah Ebola Merebak Lebih Cepat di Kongo:












































