"Tidak boleh ada perpeloncoan, justru yang kita hindari itu," kata Muhadjir Effendy di SD Muhammadiyah 5 Jakarta Selatan, Jalan Limau, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (15/7/2019).
Terkait hal tersebut psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi dari Raqqi Consulting berkomentar kalau perpeloncoan memang tampaknya sudah mengakar jadi budaya di Indonesia. Hal ini bisa karena kesalahpahaman tentang bagaimana cara membentuk pribadi dengan mental yang kuat ditambah kehausan eksistensi dari para senior.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ratih sudah seharusnya MOS dilakukan oleh para profesional bukan dilepaskan tanggung jawabnya pada senior. Dengan demikian sanksi yang bisa diberikan juga lebih jelas bila ternyata terjadi pelanggaran.
"Jadi harus benar-benar memilih yang menjalankan profesional bukan kakak kelas," kata Ratih.
(fds/up)











































