Perosotan air Kamikaze adalah perosotan dengan ketinggian dan kemiringan ekstrem di mana seseorang seolah-olah dibuat jatuh sebelum meluncur di bagian akhir yang relatif panjang. Kepada The Sun, Toni bercerita bahwa dirinya tidak diingatkan oleh petugas yang berjaga untuk melipat tangan dan menyilangkan kaki sebelum naik.
"Saya meluncur dengan sangat cepat dan ketika menghantam air di bawah saya merasa ada sesuatu yang pecah," kata Toni seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (22/7/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toni langsung dilarikan ke rumah sakit yang beruntung hanya berjarak beberapa menit dari kolam renang. Ia lalu mendapatkan operasi untuk menutup luka pada rahim yang menurut dokter terjadi akibat tekanan air kencang.
Toni harus istirahat selama delapan minggu sampai pulih kembali bekerja. Ibu dari dua orang anak ini bernapas lega karena dirinya masih bisa memiliki anak setelah kecelakaan.
Kejadian yang menimpa Toni sebetulnya terjadi pada tahun 2017 lalu. Kisahnya mencuat ketika wahana yang sama menyebabkan seorang wisatawan lain mengalami cedera patah leher serius hingga lumpuh.
(fds/up)











































