Praktisi kesehatan reproduksi dari RS Pondok Indah - Puri Indah, dr Ni Komang Yeni Dhana Sari, SpOG, mengingatkan risiko di balik perilaku seks yang 'brutal' dan tidak wajar. Salah satunya adalah risiko kerusakan anatomi.
"Yang paling bahaya kan yang satu brutal yang satu enggak. Ini lebih banyak ke trauma psikis. Kalau ke vagina sendiri paling robek atau infeksi," jelasnya kepada detikHealth, Rabu (14/8/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr Yeni, hubungan seks yang aman bagi organ reproduksi perempuan mengharuskan rasa nyaman di kedua belah pihak. Sobek pada organ kewanitaan bisa terjadi karena pemaksaan.
Sebelumnya, psikolog klinis dari Personal Growth, Ni Made Diah Ayu Anggreini, MPsi, menyebut ada beberapa kemungkinan di balik perilaku seks gangbang. Salah satunya berhubungan dengan fantasi seksual.
"Biasanya untuk memuaskan fantasi seksnya. Kepuasan seksnya bisa tercapai kalau sudah melakukan itu (seks gangbang -red)" ujarnya.
(up/up)











































