Dikutip dari fatherly.com, penelitian tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang lahir di bulan Maret memiliki risiko depresi yang lebih tinggi dibandingkan kelahiran bulan-bulan lain. Para ilmuwan menduga ada kaitan dengan paparan vitamin D yang lebih sedikit pada bulan itu.
Namun ada pula ilmuwan yang beranggapan bahwa bayi-bayi yang lahir bulan Mei juga berpotensi besar terkena depresi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anehnya, penelitian di Harvard menunjukkan bahwa depresi banyak terjadi pada pilot-pilot maskapai penerbangan. Meskipun masih disangkal korelasi langsung dengan pekerjaan, para peneliti berpendapat bahwa bulan kelahiran memengaruhi banyak hal.
Menurut penelitian lain terhadap 300 orang yang bekerja di bidang politik, sains, layanan publik, sastra, seni, dan olahraga, menemukan bahwa orang yang lahir bulan Desember dan Maret memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi.
Penelitian lain terhadap 375 orang juga menemukan bahwa orang yang lahir di bulan Maret dua kali lebih mungkin untuk menjadi CEO dibandingkan mereka yang berulang tahun di bulan Juni atau Juli.
Sayangnya, sebuah penelitian lain mengungkapkan bahwa orang yang lahir di bulan Maret memiliki risiko tinggi untuk terkena atrial fibrilasi (gangguan irama jantung), gagal jantung, atau gangguan katup jantung. Maka dari itu, para peneliti menyarankan orang yang lahir di bulan Maret untuk menjalankan gaya hidup sehat demi kesehatannya.
(wdw/up)











































