Menurut Greg Jakaria praktisi Jin Shin Jyutsu bersertifikasi, melampiaskan amarah mampu menaikkan berat badan. Hal ini terjadi karena adanya hubungan antara emosi dengan proses pencernaan.
"Emosi yang (berupa) marah itu mengganggu. Pada saat itu dia tidak bisa memproses lemaknya. Lemak-lemak itu harusnya dibuang, karena enggak bisa diproses akhirnya ketahan," ujar Jaka pada Minggu (26/8/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang yang diet atau berolahraga dan sudah berhasil menurunkan berat badan kerap melupakan kondisi emosinya. Jika tak dikelola dengan baik, masalah emosi yang tak diselesaikan akan memicu penambahan berat badan.
Selain kenaikan berat badan, amarah dapat menyebabkan serangan jantung. Saat marah, napas memburu dan darah mengalir dengan deras. Saking derasnya, serangan jantung bisa datang.
"Dan karena kita sudah memupuk kemarahan sedari kecil," kata Jaka.
Keseimbangan antara kesehatan badan dan pengendalian emosi dapat menjauhkan seseorang dari penyakit. Jika hanya fokus pada salah satu saja, penyakit dapat datang lagi di kemudian hari.
(up/up)











































