Dikutip dari Mirror, pakar genetika Nicolas Magnago mengatakan bahwa kondisi anak sapi itu tidak terlepas dari mutasi genetik yang cukup langka, sehingga menyebabkan wajahnya mirip dengan manusia.
"Mutasi adalah perubahan dalam sekuensing DNA yang ditransfer ke keturunan sapi. Itu adalah mutasi spontan yang disebabkan oleh aksi mutagen, agen fisik, kimia atau biologis, yang mengubah sekuensing genetiknya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, anak sapi itu meninggal beberapa jam setelah kelahirannya. Dan tidak dijelaskan, apakah pemiliknya membawa anak sapi itu ke ahli genetik untuk dipelajari kondisinya.
Ini bukan pertama kalinya hewan terlahir dengan mutasi genetik yang menyebabkan kondisinya langka. Pada awal tahun ini, muncul anak sapi dengan dua kepala, empat mata, dan dua mulut di Himachal Pradesh, India.
Sementara di waktu yang berdekatan, di Distrik Udaipur ada pula kasus anak sapi yang lahir memiliki dua mata namun posisinya saling berdekatan, hampir menyerupai cyclop atau makhluk bermata satu.
(wdw/up)











































