"Keluhannya kebanyakan pasien datang ke sini kondisinya sesak karena terkena gas air mata itu, terus kemudian pasien histeris ataupun karena mungkin lari larian kejar-kejaran dan ketakutan makanya pasien di sini histeris," kata Kabid Humas RSPP Agus W Susetyo, Selasa (24/9/2019).
Belajar dari ricuh yang tak terduga saat demo kemarin, Linda Setiawati, M. Psi., psikolog dari Personal Growth memberikan tips persiapan yang kamu butuhkan sebelum mengikuti aksi unjuk rasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memahami tujuan dari unjuk rasa, kamu juga harus memahami betul berbagai dampak yang dapat terjadi saat mengikuti aksi unjuk rasa. Seperti dampak terhadap kondisi fisik, mental, dan juga adanya kemungkinan provokasi dari orang lain yang menyebabkan bentrok.
Mempersiapkan rencana atau tindakan juga harus dilakukan apabila bentrok terjadi. Seperti mengetahui kontak PIC yang bertanggung jawab dan tidak lupa mengabari orang-orang terdekat. Jikalau memang tidak siap dengan kondisi terburuk yang terjadi, menurut Linda tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti aksi unjuk rasa.
Dalam wawancara berbeda, menurut psikolog politik Dewi Haroen, agar mahasiswa tidak mudah terprovokasi harus ada persiapan fisik serta mental sebelum demo. Persiapan fisik yaitu memastikan sudah cukup makan, istirahat, dan minum. Sedangkan, persiapan mental yaitu dengan simulasi komando sehingga barisan aksi dapat terjaga.
(up/up)











































