Bedanya, WSDK membuat gerakannya jadi lebih sederhana dan lebih dekat dengan keseharian perempuan.
"Dimodif untuk perempuan yang tidak punya background bela diri sekalipun. Sehingga tekniknya lebih familiar, seperti mencuci, buka pintu, bercermin, menggaruk. Kita bongkar, sebenarnya itu teknik bela diri loh," tutur Co-founder dan Head Coach Eko Hendrawan, Jumat (27/9/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
WSDK turut mengembangkan sisi percaya diri seorang perempuan, sehingga kekuatan bukan hanya soal fisik tetapi juga mental. Hal ini yang dapat membuat teknik WSDK berbeda dari jenis bela diri lainnya.
"Penguatan diri, bagaimana mencoba membangun kembali kekuatan perempuan yang lemah dan saya berani jamin begitu karena kmai punya role model yang sudah terbukti, yang tadinya datang dalam kondisi lemah kemudian mereka pada bangkit," ujar Eko.
(fds/fds)











































