Dampak dari hal tersebut menurut studi terbaru yang dilakukan oleh PP (Pimpinan Pusat) Aisyiyah dan Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) mengakibatkan gizi buruk pada anak di beberapa daerah seperti Provinsi Aceh, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara. Peneliti melihat sekitar 12 persen dari 1.835 anak berusia 0-5 tahun mengalami gizi buruk.
"Didapatkan 12 persen dari 1.835 mengalami gizi buruk, kemudian 23,7 persen itu yang gizi kurang. Mereka yang gizi buruk itu konsumsi susu SKM-nya itu rata-rata di atas satu kali per hari. Jadi bisa saja dua kali, tiga kali begitu dalam satu hari. Dan yang gizi kurang itu di bawah satu kali dalam sehari," kata Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah Dra Chairunnisa, MKes, saat ditemui pada Kamis (26/12/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat komposisi dari SKM itu adalah persentase terbesarnya adalah gula. Ketika orang selalu mengonsumsi gula, pertama barangkali efek negatifnya si anak tadi nafsu makannya jadi berkurang, karena sudah adiktif (kecanduan) dia untuk mengonsumsi SKM. Kalau dia sudah terpapar dengan SKM konsumsi yang lainnya berkurang (untuk memenuhi) gizi yang seimbang," tuturnya.
(fds/fds)











































